SAMARINDA–Persoalan naiknya iuran BPJS Kesehatan bukan persoalan utama bagi kalangan anggota parlemen Karang Paci. Namun, manfaat apa yang diterima masyarakat atas kenaikan iuran bulanan yang mencapai 100 persen pada 2020.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub mengatakan, pihak sudah menjadwalkan agenda untuk bertemu manajemen Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Belum lama ini, kami menerima demo mahasiswa terkait kenaikan iuran BPJS, aspirasi mahasiswa itu akan diteruskan ke DPR RI. Nah, kalau soal hearing dengan BPJS, kami sudah menyusun jadwal. Saat ini, kami masih melihat kegiatan kami,” ujarnya.
Politikus PKB itu menyebut, rapat dengan BPJS bukan soal tarif, tapi soal pelayanan. “Namun yang pasti kenaikan tarif itu akan kami singgung. Soal tarif karena bukan kewenangan kami,” sebutnya.
Menanggapi itu, Kepala BPJS Samarinda Octovianus Ramba mengatakan, penyesuaian ini memang harus dilakukan, agar program JKN-KIS ini tetap dapat dijalankan. “Ada beberapa negara yang perusahaan semacam BPJS Kesehatan ini bangkrut dan terpaksa tutup karena tidak melakukan penyesuaian,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut dia, dengan cara ini, BPJS Kesehatan mempertahankan program agar terus dinikmati masyarakat. Dari sisi pelayanan, rumah sakit tetap dan tidak berusaha menurunkan pelayanan. “Sehingga, kebutuhan medis tetap bisa dipenuhi oleh rumah sakit dan itu komitmen,” tegasnya.
Dia mengatakan, iuran BPJS itu untuk dana talangan itu pun tidak sedikit, mulai Rp 5 triliun pada tahun awal, 4 tahun lalu sampai sekarang dana talangan itu senilai kurang lebih Rp 10 triliun. “Bahkan, 2020 mendatang kalau tidak disesuaikan pemerintah harus menalangi sebesar Rp 32 triliun. Jadi, penyesuaian pembayaran memang harus dilakukan,” singkatnya.
Sebelumnya, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) melakukan aksi ke DPRD Kaltim. Humas aksi, Dandi mengatakan, kebijakan naiknya iuran BPJS itu sangat mencemaskan masyarakat luas, kenaikan yang cukup signifikan itu terjadi di tengah situasi ekonomi yang buruk dan mencekik. “Biaya kebutuhan naik, sulitnya lapangan pekerjaan, ini akan menambah kesengsaraan rakyat,” ucapnya, beberapa waktu lalu. (adw/dns/k8)