Belajar lewat YouTube, Bikin Robot Pelayan Penderita Stroke

- Rabu, 20 November 2019 | 10:17 WIB

Berawal dari rasa peduli terhadap sesama, siswa MTsN 4 Gunungkidul Ahnaf Fauzi Zulkarnain memulai gerakan sosial. Salah satunya memanfaatkan tekhnologi digital untuk membantu penderita stroke dengan peralatan robotik.

 

GUNAWAN, Gunungkidul, Radar Jogja

 

DALAM kompetensi sains pelajar Indonesia, nama Ahnaf Fauzi Zulkarnain tidak asing lagi. Ketika duduk di bangku sekolah dasar (SD), ia menjadi salah satu finalis Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2016. Namanya cukup popular. Waktu itu dia mengikuti kompetisi dengan karya mesin perontok jagung.

Beranjak dewasa, naik level ajang Kalbe Junior Scientist Award Goes Digital 2019. Siswa kelas 9 ini membuat robot pelayanan penderita stroke yang diberi nama Rapentis. Rapentis yang dimaksud berupa rak dispenser otomatis.

Ketika ditemui Radar Jogja, Agnaf bercerita, robot prototipe yang dibuat memakan waktu dua bulan. Tidak sia-sia, Hasil karyanya masuk 10 besar nasional kategori siswa SMP atau MTs.

“Robot Rapentis merupakan alat untuk memudahkan dan melayani kebutuhan penderita stroke,” kata Ahnaf.

Kata dia, ide awal membikin robot didasari niat baik membantu sesama. Pihaknya menerima informasi ada penderita stroke di Kabupaten Gunungkidul. Tanpa pikir panjang untuk mengetahui berapa data jumlah penderita, Afnan langsung bergerak.

“Pengidap stroke umumnya terkendala dalam bergerak. Aspek fungsional dari robot tersebut juga dapat digunakan bagi simbah (lansia) dengan keterbatasan mobilitas,” ujarnya.

Didampingi kedua orang tua, lantas mencari piranti robot secara online. Mulai dari bluetooth, arduino nano (salah satu papan pengembangan mikrokontroler berukuran kecil), driver motor, motor dinamo, sensor infrared, cervo, sensor ultrasonic, saklar dan beberapa kabel jamper. Kemudian bodi robot didesain sendiri. “Keluar biaya sekitar Rp 1 jutaan,” ucap warga Seneng, Siraman, Wonosari.

Jreng-jreng-jreng, robot sudah jadi. Didampingi Pujiyanto, orang tua Ahnaf, disampaikan bahwa kinerja robot cukup simpel. Sistem kendali robot menggunakan aplikasi android. Tinggal ‘klik’, robot berjalan sesuai keinginan.

Robot didesain memiliki rak makanan dan dispenser atau wadah air minum. Robot dapat mengantar makanan dan air minum kepada yang dikehendaki. Kran dispenser secara otomatis juga dapat terbuka dan tertutup sesuai perintah melalui HP.

“Robot juga didesain berhenti secara otomatis dan bisa mundur ketika di depan ada benda menghalangi,” kata pelajar yang bercita-cita jadi peneliti itu.

 Dia mengaku belajar membuat robot secara otodidak melalui channel YouTube didampingi orang tua dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X