SAMARINDA - Pemerintah Republik Ceko berminat membangun Maintanence, Repair, Overhoul (MRO) di Hanggar Bandara APT Pranoto. Keinginan tersebut kini diseriusi oleh Kementerian Perhubungan.
"Saya akan komunikasi dulu dengan pihak Ceko. Mereka ini kurang lebih 5 hari di Jakarta. Saya koordinasi dulu seperti apa. Lalu, laporkan ke Dirjen," ujar Kepala Bandara APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi, Selasa (19/11/2019).
Saat ini, MRO belum ada di kawasan Indonesia tengah dan timur. MRO di Indonesia hanya ada 3 yaitu di Lion Air Teknik di Batam, Garuda Maintenance Facility Jakarta dan MRO Merpati di Surabaya.
Dodi menegaskan rencana MRO dibangun di Bandara APT Pranoto harus lebih dulu dibahas di Kementerian Perhubungan.
Pihak Ceko hendak membangun sendiri fasilitas tersebut di atas lahan 5 sampai 10 hektar.
"Dia (Ceko) mau bangun sendiri MRO di lahan 5 sampai 10 hektar. Ini terobosan bagus dan mengangkat nama kota Samarinda," ujar Dodi.
Disinggung nilai investasi untuk bangun MRO, Dodi belum bisa menjelaskannya. Ia masih berkomunikasi dengan rekannya di luar negeri berapa besar pembiayaan MRO.
"Kita ini di Samarinda penunjang Ibu Kota Negara, sehingga ada yang tertarik membangun MRO. Dia (Ceko) masih hanya bersurat kepada saya, lalu saya komunikasi dengan teman di Kanada dan di luar negeri lainnya," jelas Dodi. (mym)