Minsk Itu Terbuat dari Bulba, Dingin, dan Kenangan

- Selasa, 19 November 2019 | 11:04 WIB

Di Minsk, legasi masa lalu dirawat dalam bentuk fisik dan tindakan keseharian. Berikut laporan wartawan Jawa Pos TATANG MAHARDIKA dari ibu kota Belarus tersebut.

 

SEBUAH pesan masuk saat saya bersiap meninggalkan kamar dan turun ke lobi hotel. ”Selamat pagi. Maaf, kami akan tiba pukul 10.35,” tulis si pengirim pesan.

Pada Kamis pekan lalu itu (14/11), Maryia Ivankova, seorang kenalan di Minsk, memang berjanji menemani saya menelusuri ibu kota Belarus tersebut. Kami, seperti tersepakati sehari sebelumnya, akan bertemu pukul 10.30.

Saya tersenyum membaca pesan yang dikirim Maryia lewat WhatsApp itu. Telat lima menit saja harus mengabari dan minta maaf. Belum tahu dia bagaimana orang Indonesia biasa menulis ”OTW” saat akan terlambat sejam hingga dua jam. Kalau Jogjakarta, kata penyair Joko Pinurbo, terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan, Minsk bisa dibilang berdiri di atas kedisiplinan dan ketertiban. Dan, ada peran besar ”kenangan” di sini.

Belarus memang merdeka sejak 1991. Tapi, Uni Soviet, bekas federasi yang dulu menaunginya, tak pernah benar-benar pergi dari ibu kota negeri yang penduduknya sekitar 10 juta orang tersebut.

Mayoritas bangunan di Minsk, baik untuk perkantoran, bisnis, maupun tempat tinggal, bergaya Stalinis. Berbentuk persegi panjang. Rata-rata dibangun setelah kota yang kini dihuni 2 juta jiwa itu hancur lebur pada Perang Dunia II. Ketika Joseph Stalin berada di mahameru kekuasaan Uni Soviet.

Dengan cat yang menghindari warna-warna mencolok, jadilah lanskap bangunan di Minsk tampak kukuh dan dingin. Sedingin temperaturnya yang di hari-hari ini malas beranjak dari bawah 5 derajat Celsius (tapi oleh orang-orang di sini disebut, ”Ini termasuk November yang hangat lho!”).

Cengkeraman dingin yang baru bisa dikalahkan oleh secangkir cokelat kental hangat di komunarka, ini juga legasi Soviet. Semacam kedai minum komunal yang didirikan pabrik susu.

Siang itu saya menjajal sepotong zavornoe. Enak sekali. Kenyal, manis, dan gurih.

”Kalian punya pisang goreng juga di sini,” kata saya kepada Maryia dan saudara kembarnya yang turut menemani, Valya. Kebetulan mereka berdua pernah berlibur di Indonesia tahun lalu. ”Nggak ada pisangnya. Semua yang di kue itu terbuat dari susu,” sahut Maryia.

Belarus memberikan subsidi besar kepada sektor industri dan pertanian. Alexandr Lukashenko yang memimpin Belarus sejak 1994 di masa Soviet merupakan pengelola Sovkhoz, pertanian milik negara.

Dua hasil industri mereka, potasium nitrat dan persenjataan militer, merupakan dua impor utama Indonesia dari Belarus. Sedangkan ke negara yang berbatasan dengan Rusia dan Uni Eropa serta tak punya lautan itu, Indonesia menjual banyak produk perikanan.

Menurut Valery Karbalevitch, penulis biografi Lukashenko, ada dua faktor mengapa Lukashenko bisa bertahan lama di kekuasaan. ”Yang pertama karena dia memang tak mau kekuasaannya dibatasi. Yang kedua karena warga Belarus menginginkan stabilitas seperti yang mereka rasakan di masa Soviet,” kata dia kepada Deutsch Welle.

Jejak dari masa-masa lama di Minsk itu tak cuma hadir dalam bentuk fisik. Termanifestasikan pula dalam ragam keseharian. Kedisiplinan dan ketertiban termasuk di dalamnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X