Balikpapan Krisis Tenaga Pengajar, Guru SD Kurang 1.037, SMP Kurang 310

- Selasa, 19 November 2019 | 10:47 WIB

BALIKPAPAN— Balikpapan krisis guru. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan sebenarnya telah mengusulkan 800 kuota tenaga pengajar untuk rekrutmen CPNS 2019.

Namun, setelah ditetapkan pusat, jatah formasi yang diterima Balikpapan hanya 126 tenaga pengajar.

Padahal untuk guru SD saja masih kekurangan 1.037 orang, dan jenjang SMP kekurangan 310 guru. Sedangkan untuk honorer terdapat 980 guru SD dan 227 honorer SMP.

Sementara data menunjukkan pada Juni 2019, jumlah guru PNS baik SD dan SMP yang akan pensiun mencapai 1.900 orang. Di antaranya 1.260 guru SD dan SMP 640 orang. Sehingga peserta yang lolos akan ditempatkan di berbagai sekolah yang masih minim akan guru PNS. Seperti SD 002 Balikpapan Kota, SD 029 Balikpapan Utara dan SD 004 Balikpapan Tengah. 

Tahun depan, Disdikbud Balikpapan pun akan meresmikan satu SD dan satu SMP terpadu di kilometer 7, Balikpapan Utara. Yang membuat kebutuhan guru semakin meningkat.

Terkait hal ini, Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin berujar, guru atau PNS yang akan mengajar diambil dari sekolah yang memiliki lebih dari tiga PNS.

“Dalam satu sekolah minimal memiliki empat PNS. Karena kedua sekolah itu baru tidak ada PNS-nya, kita akan mengambil dari sekolah lain yang jumlah (PNS)-nya cukup. Selama kebutuhan pengajar di sekolah itu tercukupi,” beber Muhaimin.

Dirinya berharap, PNS yang akan bergabung murni dari pelamar baru. Dikarenakan, jumlah honorer akan menyusut bila naik menjadi PNS. “Itu hal bagus bila (honorer) bisa lulus, maka naik statusnya. Ya kita doakan. Tapi lebih aman dari pelamar baru, karena jumlah honorer berarti ‘kan tetap aman,” imbuhnya. 

Di Balikpapan terdapat 136 SD negeri. Yakni di barat ada 22 SD, timur 21 SD, tengah 30 SD, kota 15 SD, utara 33 SD dan selatan 15 SD. Adapun SMP negeri masihlah sedikit, 23 SMP itu tersebar di wilayah barat 4 SMP, timur 4 SMP, tengah 2 SMP, kota 3 SMP, utara 6 SMP serta selatan ada 4 SMP.

Dengan tersedianya 126 formasi yang diperuntukkan bagi tenaga pengajar, Muhaimin menuturkan, jumlah akan dibagi 70 persen untuk SD dan 30 persen guru SMP. Kebutuhan yang paling banyak ialah guru kelas bagi SD. Sedangkan untuk guru bidang Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dikatakan masih cukup.

“Kita tidak memiliki guru seni budaya dan guru bimbingan konseling (BK) tersendiri. Guru matematika dan guru IPA juga banyak yang pensiun,” sebutnya. (lil/ms/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X