VENESIA– Venesia tenggelam. Kota yang memiliki julukan Serenissima itu dilanda banjir untuk kali ketiga dalam sepekan. Kali ini ketinggian air ”hanya” 150–160 sentimeter. Sedikit lebih rendah daripada banjir pertama Selasa (12/11) yang mencapai 187 sentimeter. Meski begitu, acqua alta alias puncak pasang tersebut tetap saja membawa kerugian yang luar biasa besar.
Dilansir dari Agence France-Presse, saat ini sudah mulai banyak pembatalan pemesanan hotel di kota terapung di Italia itu. Beberapa bahkan membatalkan reservasi untuk Desember. Foto-foto banjir di berbagai media membuat para turis ketir-ketir. Tak semua senang dengan air yang merendam kota berpenduduk 50 ribu jiwa tersebut. Sebab, wisatawan yang datang terpaksa memakai sepatu bot dan payung.
”Kami tidak menyangka bakal ada begitu banyak air. Kini kami basah kuyup,” ujar turis Prancis Magali Mariolou yang berkunjung untuk merayakan hari jadi pernikahannya. Meski sedikit kecewa, dia berniat untuk datang lagi di lain hari.
Banjir juga membuat penduduk lokal kerepotan. Banyak mesin ATM yang rusak sehingga penduduk tak bisa mengambil uang. Toko-toko juga terpaksa tutup. Alun-Alun St Mark yang terkenal itu kemarin juga ditutup untuk turis.
”Alun-Alun St Mark ditutup, utamakan selamat,” cuit Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro. Dia memperkirakan kerugian akibat banjir tersebut mencapai EUR 1 miliar atau setara Rp 15,55 triliun.
Penduduk terjebak di rumah masing-masing. Sejatinya mereka menggunakan kursi dan perabotan lainnya sebagai jembatan untuk menuju ke seberang. Namun, perabotan tersebut kemarin tersapu air. Diperkirakan, dibutuhkan banyak dana untuk memperbaiki kerusakan pascabanjir.
Menteri Kebudayaan Dario Franceschini memperingatkan bahwa biaya untuk memperbaiki kerusakan di Venesia pasti besar. Sebab, dari kurang lebih 139 gereja di kota itu, 50 mengalami kerusakan.
Pemerintah terpaksa mengeluarkan EUR 20 juta atau setara Rp 311,04 miliar untuk membantu penduduk. Yang rumahnya terkena banjir akan mendapatkan EUR 5 ribu (Rp 77,7 juta). Sedangkan pemilik restoran dan toko mendapat EUR 20 ribu (Rp 311,04 juta). Jika kerusakannya parah, korban bisa mengajukan tambahan di kemudian hari. (sha/c9/sof)