JAKARTA– Setelah erupsi pada 9 November lalu, Gunung Merapi di Jawa Tengah kembali mengalami erupsi kemarin (17/11).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, letusan terjadi pada pukul 10:46 WIB. Seismograf merekam amplitudo hingga 70 mm dalam durasi 155 detik. Diikuti dengan gumpalan awan panas yang meluncur dengan jarak kurang dari 1 km ke arah Kali Gendol.
Kolom asap letusan membumbung setinggi kurang lebih 1000 meter dari puncak. Untuk mengantisipasi gangguan abu vulkanik terhadap penerbangan, maka VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) diterbitkan dengan kode warna Orange.
“Hujan abu dilaporkan terjadi di sekitar Gunung Merapi dengan arah dominan ke sektor Barat sejauh 15 km dari puncak yaitu di sekitar wilayah Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida kemarin (17/11)
Hanik mengungkapkan, rentetan erupsi ini masih dapat terus terjadi dalam beberapa waktu kedepan. Sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung. Ancaman bahaya letusan ini berupa awan panas yang bersumber dari bongkaran material kubah lava dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan kurang dari 3 km.
BPPTKG sudah mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak.
BNPB melaporkan bahwa saat letusan, angin bertiup ke Barat dan mengakibatkan hujan abu tipis di sebagian wilayah desa Banyubiru Dukun, Kabupaten Magelang. Berdasar pantauan dari BMKG dari citra satelit Himawari pada pukul 13.00 WIB, debu vulkanik sudah tidak terdeteksi lagi di angkasa.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi dinyatakan pada tingkat Level II (Waspada) sejak tanggal 21 Mei 2018. Potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Untuk itu PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat sebagai berikut:
Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo mengungkapkan, berdasar pantauan Pusdalops BNPB situasi di lapangan aman terkendali dan tidak ada dampak yang berarti. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti rekomendasi dari PVMBG.(tau)