Lestarikan Olahraga Tradisional lewat Fornas

- Senin, 18 November 2019 | 09:47 WIB

Fornas V/2019 dibuka (16/11). Event tersebut diadakan dan menjaga kekayaan olahraga warisan nenek moyang Indonesia.

 

FESTIVAL Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) kembali digelar oleh Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).  Fornas yang memasuki edisi kelima, kali ini dilaksanakan di Samarinda, Kaltim pada 15–18 November.

Sesuai dengan tujuannya, Fornas diadakan untuk melestarikan olahraga tradisional yang umum dimainkan masyarakat. Di antaranya, egrang, tarik tambang, dan olahraga tradisional yang telah menyumbang prestasi seperti pencak silat.

Olahraga tersebut dipertandingkan sebagai upaya melestarikan dan menjaga kekayaan olahraga nenek moyang di Indonesia. Ajang Fornas V ini mempertandingkan 37 cabang olahraga. Fornas V juga mempertandingkan cabang olahraga berkembang dan diminati masyarakat, seperti olahraga extreme sport.

Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta menilai, Fornas ialah pestanya olahraga masyarakat. Event itu sesuai program bertajuk Ayo Olahraga dan Ayo Bergerak. “Fornas ini menjadi langkah nyata Kemenpora RI mengedukasi masyarakat untuk berolahraga,” kata Isnanta, saat pembukaan Fornas V kemarin.

Menurutnya, Kemenpora ingin pembudayaan olahraga harus semakin digelorakan supaya tercipta masyarakat sehat, bugar, dan demi tercipta masyarakat positif dan sumber daya manusia (SDM) unggul. “Olahraga tradisional dipertandingkan untuk melestarikan dan menjaga kekayaan olahraga tradisional milik nenek moyang," ujarnya.

Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan olahraga itu dibagi dalam tiga lingkup. Ada olahraga prestasi, olahraga pendidikan dan olahraga rekreasi.

“Orang tahu menyebut SEA Games, Asian Games, Olimpiade. Menyebut sepak bola, bola voli, bulu tangkis nah itu namanya olahraga prestasi,” katanya. 

Sementara itu, sambung dia, ada juga namanya olahraga pendidikan. Itu bertujuan untuk membentuk karakter bangsa kepada anak didik dan peserta didik di sekolah-sekolah. Ekstakulikuler dan pendidikan jasmani itu olahraga sebagai alat untuk membantu mencapai tujuan pendidikan. 

"Nah satu lagi itu olahraga rekreasi. Itu bertujuan untuk mencari derajat bugar dan sehat. Jadi tujuan kita tidak mencari juara Olimpiade, tapi bagaimana kita menjaga agar tubuh kita tetap fit supaya kita bisa lebih produktif, enggak sakit, dan masa tuanya bugar," imbuhnya.

FORNAS kelima ini pun menurutnya mendapatkan dukungan positif dari pemerintah Kalimantan Timur sebagai tuan rumah. Termasuk dukungan dari seluruh pemerintah provinsi yang terlibat untuk menyemarakkan FORNAS V ini.

"Alhamdulillah partisipasi semua daerah 34 provinsi hadir. Jadi total lebih dari 3.000 pegiat olahraga ini datang ke sana. Alhamdulillah Gubernur Kalimantan Timur sangat peduli. Baik itu budget, kolaborasi dengan budget APBN, kemudian lapangannya karena sudah ada tinggal dimanfaatkan. Prinsipnya sudah disiapkan. Acaranya juga sudah siap, pesertanya sudah mendaftar dan ada yang sudah berangkat," pungkasnya. (adv/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X