SAMARINDA–Kepulan asap masuk dari celah dinding kediaman Yuliani (38). Suaminya yang tersadar lebih dahulu, membangunkannya yang tertidur pulas dini hari (15/11). Di luar, tetangganya telah bersahut-sahutan, meneriakkan adanya kebakaran. Saat menengok dari pintu, api telah berkobar hebat. Hanya berselang satu pintu dari kediamannya di Jalan Padat Karya, Gang Wahyu 2, RT 1 dan 2, Kelurahan Sungai Keledang, Samarinda Seberang.
Kaltim Post bertemu Yuliani, esok paginya. Sambil menggendong anaknya yang masih balita. dia menatap sisa puing bangunan yang habis terbakar.
Kebakaran terjadi pukul 03.00 Wita. Sepuluh bangunan, di antaranya tujuh rumah tunggal dan tiga bangsalan 15 pintu sisa arang. Ibu tiga anak itu hanya dapat mengelus dada, beruntung seluruh keluarganya selamat. "Saya lagi tidur, bapaknya yang lihat duluan karena sesak napas ada asap," ucapnya.
Hanya berbekal baju di badan, dia bersama anaknya lari meninggalkan rumah. Material bangunan sekitar berasal dari kayu, serta jarak antar bangunan hanya sekira setengah meter, api cepat membesar.
Sekitar 15 menit setelah kebakaran terjadi, para penakluk api datang. Jalan yang sempit membuat petugas harus menarik slang lebih jauh. Butuh waktu satu jam lebih untuk menjinakkan api. Akibatnya, 104 jiwa kini kehilangan tempat tinggal.
Yuliani beserta keluarga untuk sementara tinggal di rumah orangtua mereka. "Sementara tinggal di rumah orangtua dulu, Mas," pungkasnya dengan nada lesu.
Ditemui terpisah, Hery Suhendra, humas Disdamkar Samarinda, menuturkan korsleting listrik diduga menjadi penyebab kebakaran. “Pastinya, diserahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian," singkatnya.
Sebagai informasi, kebakaran kali ini merupakan yang kelima kali di Sungai Keledang tahun ini. Sepekan lalu, Minggu (10/11), kebakaran juga sempat terjadi tak jauh dari TKP itu. Tiga bangsalan dengan 13 pintu juga hangus sisa arang. (*/dad/dns/k8)
