Sudah seharusnya akses antarkampung diperbaiki. Terlebih, memasuki musim hujan yang membuat akses lima kampung di Kutai Barat rusak.
SENDAWAR-Proyek pengerjaan terus dikebut. Tak ingin dinilai kinerjanya lamban, Wakil Bupati Kubar Edyanto Arkan bersama instansi vertikal lainnya meninjau beberapa titik. Lokasi yang dianggap punya potensi kerusakan cukup berat dan jadi titik khusus untuk dikerjakan sebagai prioritas.
Jalan dari Kampung Penyinggahan menuju Muara Pahu, lalu Kampung Tebisaq ke trans Kalimantan, kemudian jalan dari Kampung Tanjung Isuy menuju simpang tiga Muara Nayan.
"Kami berharap pemerintah segera menuntaskan pembangunan jalan kampung. Ketika hujan, kami masih bisa melintas," kata warga Penyinggahan. Mirisnya ketika ada warga yang hendak dirujuk karena sakit, sulitnya medan untuk dilintasi akibat jalan rusak parah. Beberapa waktu lalu, Wabup Kubar Edyanto Arkan meninjau proyek penyemenan jalan. Ia menegaskan, berkomitmen untuk memerhatikan kondisi infrastruktur tersebut.
"Sekitar Rp 40 miliar lebih digelontorkan untuk perbaikan jalan. Jalan Kampung Tanjung Isuy menuju simpang tiga Muara Nayan. Sebelum diperbaiki, jarak tempuhnya sekitar 3,5 jam. Sudah diperbaiki, sekarang hanya butuh sekitar 40 menit. Jadi, bisa lebih hemat waktu," urainya.
Selanjutnya, pembangunan ruas jalan Kampung Muara Kedang, Penawai sampai jalan poros trans Kalimantan. Tadinya juga harus ditempuh sekitar 1,5 jam. Namun, sekarang hanya butuh sekitar 20–30 menit lantaran jalannya sudah beton. “Itulah salah satu yang menjadi kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Pembangunan merata dan berkeadilan menjadi salah satu komitmen Pemkab
Kubar periode 2016–2021 melalui misinya pertama. “Peningkatan pembangunan infrastruktur dasar publik yang semakin merata ke seluruh wilayah Kubar,” tutupnya. (rud/dra2/k16)