TANA PASER – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Paser Inayatullah menyampaikan kabar terbaru terkait kelanjutan pembangunan Bandara Paser yang selama ini mangkrak akibat skandal korupsi. Inayatullah menyebut pasca mengunjungi Ditjen Perhubungan Udara, rapat transportasi untuk ibu kota negara (IKN) termasuk daerah penyangga seperti di Paser, telah dibahas oleh para pemangku kebijakan di pusat. Rencananya Bandara di Paser akan dibangun kembali untuk terkoneksi dengan bandara yang sudah ada di Kaltim, seperti Bandara Sepinggan atau Bandara APT Pranoto di Samarinda.
“ Salah satu persyaratannya ialah Kemenhub menginginkan agar proses sertifikasi lahan bandara udara bisa disegerakan proses hibahnya. Ini salah satu syarat agar kucuran dana APBN untuk pembangunan bandara bisa dilanjutkan,” ujar Inayatullah, kemarin (15/11).
Persyaratan lain untuk memenuhi kelanjutan pembangunan bandara kata Inayatullah, hasil kajian teknis bandara yang dilakukan pihak Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Desember nanti diperkirakan kajian tersebut sudah bisa dipresentasikan pihak perguruan tinggi ke pemerintah daerah Paser dan Kemenhub.
Terpisah Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Paser Abdul Kadir mengatakan proses hibah tengah berjalan, diperkirakan akhir tahun sudah bisa rampung. Luas lahan yang dihibahkan tersebut sekitar 200 hektare lebih.
“ Proses ini kita sedang urus karena juga langsung berkaitan dengan dinas di provinsi prosesnya karena lebih dari 10 hektare. Insya Allah lancar karena dokumennya sudah lengkap,” tutur mantan Sekretaris DPRD itu.
Kelanjutan pembangunan Bandara di Rantau Panjang Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser itu menggunakan anggaran APBN pada 2020. Pembangunan Bandara Paser dianggarkan dengan pola Multi Years Contract (MYC) atau secara tahun jamak selama lima tahun dari 2011 hingga 2015 dengan total anggaran Rp 482,7 miliar baik dari APBD Paser, APBD Kaltim, maupun APBN. Namun ditengah jalan terhenti karena beberapa temuan hukum dan sejumlah pejabat di Dishub Paser sudah ada yang masuk jeruji besi, kasus ini ditangani oleh Polda Kaltim.. Di lokasi pun, sisi darat bandara yang harusnya terbangun lintasan, hanya dipenuhi genangan kolam. (/jib)