Kasus Penyulingan Minyak Ilegal, Internal Pertamina Ada "Bermain"..??

- Sabtu, 16 November 2019 | 23:00 WIB

Indikasi keterlibatan orang dalam sedang diusut di internal Pertamina dan kepolisian. Pengawasan Pertamina disebut lemah.

 

KASUS illegal tapping yang beredar di enam lokasi terus menjadi sorotan. Menyebar di Kota Tepian, anggota Satreskrim Polresta Samarinda dibuat kewalahan.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa mengungkapkan, jajarannya tak ikut bergabung dalam pengungkapan awal di kawasan Sambutan. Tepatnya lokasi penangkapan Ardiansyah. Dan dua titik lain di Pelita 7 dan Jalan Veteran.

“Saya tunggu saat sore Jumat pekan lalu dan bingung ada yang diamankan dari lokasi, si tersangka (Ardiansyah) itu,” ujar perwira balok tiga tersebut.

Belum banyak saksi yang diperiksa polisi. “Tim yang turun pertama kali, termasuk anggota saya,” sambung Damus.

Tak hanya pemeriksaan keluar, di internal kepolisian, eks kasat Reskrim Polres Kukar itu juga turut menelusuri. “Saya fair, bakal serius menangani kasus ini (illegal tapping),” ungkap Damus.

Dia mengaku tidak banyak tahu aktivitas terselubung itu. Pihaknya juga sedang mencari indikasi keterlibatan anggota kepolisian. Namun, disebutnya belum ada informasi yang mengarah ke sana.

Perihal suplai minyak mentah, lanjut Damus, belum bisa dipastikan benar atau tidak datang dari Sangasanga, Kukar. Pasalnya, polisi belum mengantongi kejelasan sumber minyak mentah yang diolah di enam lokasi tersebut. Ardiansyah yang digadang-gadang bisa membuka jalan terkait mafia minyak ilegal, nyatanya justru “pasang badan”.

Kemarin (15/11), Damus turun tangan. Dia mendatangi lokasi penyulingan minyak di kawasan Sambutan. Saat ditanyakan perkembangan kasus, Damus hanya menyebut masih didalami, dan tidak berbeda dengan penjelasan sebelumnya.

Barang bukti yang ditemukan, lanjut Damus, diperiksa kembali. "Jadi pantauan, cuma mengecek barang bukti, apakah tetap atau berkurang," jelasnya.

Saat ditanya adanya indikasi pihak perusahaan legal yang ikut bermain, Damus menjawab hati-hati. Dia tidak berani menduga. "Saya tidak berani bicara asal-asalan, ketika ada bukti-bukti di lapangan, kami akan panggil yang bersangkutan," tegasnya.

Di lokasi, kepolisian juga sempat memastikan barang bukti tidak rusak dengan mempraktikkan ulang. Polisi juga berencana menggelar perkara tersebut. “Ada arah ke sana (tersangka baru), tapi dikumpulkan dulu alat buktinya,” tegas dia.

Sebelumnya, Government and Public Relations Analyst Pertamina EP Asset 5 Njo Fransiscus menyebut, belum bisa memastikan keterlibatan orang dalam. Namun, Pertamina juga memeriksa internal perusahaan.

“Belum bisa dipastikan, kami memang ada penyelidikan, tapi sejauh ini terkait illegal tapping,” ungkapnya. Njo membenarkan satu-satu perkara crude oil berawal dari peristiwa kebakaran di Sangasanga, Kukar. “Itu yang masih kami telusuri,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X