BANGKOK– Kasus kematian akibat ambisi untuk berswafoto tak pernah berhenti. Kamis (14/11) seorang turis dari Prancis meninggal di Air Terjun Na Mueang 2, Pulau Koh Samui, Thailand. Kematiannya mengulang insiden yang serupa Juli lalu.
Letnan Phuvadol Viriyavarangkul, petugas kepolisian khusus pariwisata, menjelaskan bahwa Bastien Palmier menemui ajalnya saat ingin selfie di tepi jurang. Padahal, pemerintah sudah memberikan tanda larangan beserta safety line di daerah sekitar pinggir jurang. Namun, pria berusia 33 tahun itu tak menggubris larangan tersebut. ”Turis seharusnya tak memasuki area terlarang,” ungkapnya kepada Agence France-Presse.
Menurut Daily Mail, Palmier diundang teman masa kecilnya Thomas Mechin untuk berlibur di Thailand. Mechin memang sudah lebih dulu di Thailand. Mereka sampai di Pulau Koh Samui Kamis pagi. Mereka pun berkeliling hingga sampai ke Air Terjun Na Mueang 2. ”Bastien tetap ingin mendekat, padahal sudah diperingatkan temannya,” jelasnya.
Petugas membutuhkan waktu beberapa jam sebelum bisa mengevakuasi jenazah. Sebab, kondisi air terjun terjal dan licin. Namun, mereka akhirnya menemukan jasad Palmier telungkup di air. Dahinya pecah dan tubuhnya penuh dengan luka robek karena jatuh dari ketinggian 80 meter.
”Kami sudah memberi kabar ke kedutaan besar Prancis dan segera melakukan pemeriksaan postmortem,” imbuh Viriyavarangkul.
Juli lalu, pengunjung asal Spanyol meninggal di lokasi yang sama. David Rocamundi Conesa juga berusaha mengambil foto di pangkal Air Terjun Na Mueang 2. Pria berusia 26 tahun itu juga terpeleset dan jatuh.
Tahun lalu, All India Institute of Medical Sciences mengatakan, setidaknya terdapat 250 kasus kematian akibat swafoto pada periode 2011–2017. Kebanyakan disebabkan tenggelam, tertabrak, atau jatuh dari ketinggian.
”Kematian akibat selfie sudah menjadi masalah kesehatan publik yang mengkhawatirkan,” ungkap Agam Bansal, ketua tim peneliti. (bil/c25/dos)
