Gempa Ambon Sudah Berlangsung 47 Hari

- Kamis, 14 November 2019 | 11:16 WIB

JAKARTA- Aktivitas gempa masih terdeteksi hingga menimbulkan kerusakan bangunan. Pascagempa yang terjadi pada Selasa lalu (12/11), pukul 19.10 waktu setempat (WIT), beberapa bangunan mengalami kerusakan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku melaporkan per kemarin (13/11) dampak kerusakan pada bangunan terdapat di beberapa titik. Bangunan rusak kategori ringan diantaranya adlah sebuah Rumah Susun di Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Gedung Maluku City Mall, Serta Masjid di Gunung Malintang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

“Di samping kerusakan bangunan, goncangan juga menyebabkan monumen patung Leo Leimena rusak. Monumen tersebut berlokasi di Kecamatan Baguala, Kota Ambon,” kata Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo (13/11)

BPBD melaporkan satu orang meninggal dunia karena serangan jantung pasca gempa. Korban diduga mengalami serangan jantung setelah kaget dengan goncangan gempa yang dirasakan di Kota Ambon pada IV MMI. “Korban meninggal atas nama Ibrahim Bugis yang tinggal di Tantui Kampung Jawa, Kota Ambon.” Kata Agus.

Agus mengungkapkan, dempa sempat menimbulkan kepanikan warga khususnya mereka yang dirawar di RS GPM Ambon. Merespon kondisi tersebut, BPBD Kota Ambon berinisiasi untuk mendirikan tenda  di sekitar rumah sakit. “Upaya lain, BPBD provinsi terus melakukan koordinasi dengan tiga wilayah yang sebelumnya terdampak gempa, yaitu Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat,” jelasnya.

Gempa terjadi dengan magnitudde M 5.1, dengan lokasi 16 km selatan Kairatu-Seram Bagian Barat, 30 km timur laut Ambon terjadi pada Selasa (12/11). Gempa berkedalaman 10 km ini sempat menimbulkan guncangan kuat di kota Ambon dan sekitarnya.

Aktivitas kegempaan di Kairatu-Seram sudah aktif sejak gempa utama M 6,5 pada 26 September 2019 lalu. BMKG mencatat aktivitas kegempaan sudah berlangsung selama 47 hari dengan total 2130 gema susulan dan 240 diantaranya gempa yang bisa dirasakan.

BMKG telah memasang sensor khusus di sekitar wilayah Seram-Ambon untuk mengetahui karakteristik kejadian gempa ini untuk membantu menjawab mengapa aktivitas kegempaan berlangsung lama dengan gempa susulan yang banyak.

Sementara itu, terkait percepatan penanganan darurat bencana di wilayah Provinsi Maluku, BNPB berkoordinasi dengan pemerintah daerah terdampak pada Selasa (12/11) di Kantor Walikota Ambon.

Koordinasi tersebut membahas rencana pemberian Dana Tunggu Hunian (DTH) dan cash for work. BNPB meminta pemberian bantuan tersebut harus dilakukan secara akuntabilitas harus terencana serta tersampaikan kepada warga terdampak. DTH hanya diberikan bagi mereka yang rumahnya rusak berat. “Sambil menunggu hunian tetap, warga akan mendapatkan kompensasi sebagai  bentuk pemenuhan kebutuhan terhadap ekonomi warga,” kata Agus.

Sedangkan cash for work(cw), bantuan ini diberikan sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi warga terdampak. Warga penerima cw harus terdaftar sebagai penerima bantuan yang kondisi rumahnya rusak berat, rusak sedang, rusak ringan dan  permintaan pendampingan TP4D oleh pemda setempat.(tau)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X