LONDON – Inggris selangkah lagi akan menyusul Belgia, Italia, Rusia, Polandia, Ukraina, dan Spanyol untuk lolos Euro 2020. Syaratnya juga gampang. Cukup seri lawan Montengrono dini hari nanti (15/11) di Stadion Wembley maka The Three Lions akan hadir di Euro untuk kesepuluh kalinya.
Sayangnya jelang pertemuan seperti ini kondisi internal tim juara dunia 1966 itu terusik. Rivalitas di klub antara pemain Manchester City dan Liverpool yang melibatkan Raheem Sterling dan Joe Gomez menyeruak. Selasa (12/11) pagi waktu setempat, Sterling berusaha memiting Gomez di kantin St. George's Park.
Dalam pre match press conference kemarin (13/11) pelatih timnas Inggris Gareth Southgate menolak untuk menjelaskan detail pertikaian Sterling dan Gomez. Hukuman dari Southgate kepada Sterling dengan memarkirnya saat lawan Montenegro.
"Saya bekerja sama dengan skuad yang rata-rata usianya masih muda dan kami berada di satu jenis olahraga dengan tingkat emosi yang tinggi. Raheem (Sterling) sudah menjelaskan kalau emosi berhasil menguasainya," ucap Southgate dikutip BBC. "Pertikaian seperti ini memang sering muncul di sepak bola," tambah eks pelatih Middlesbrough itu.
Southgate mengatakan sudah selesai dengan masalah yang menyeret Sterling dan Gomez. Pelatih 49 tahun tersebut lebih tertarik membicarakan hal lain di luar detail bagaimana pemainnya bisa bertikai.
Kehilangan Sterling memang menjadi problem besar bagi unit serang Inggris. Dalam empat laga terakhir Inggris, pemain berusia 24 tahun itu berkontribusi empat gol serta enam assist.
"Raheem (Sterling) memang penting bagi tim kami namun saya merasakan keputusan yang saya buat adalah benar. Buat saya tidaklah urgen membahas apa yang terjadi di kantin karena yang lebih penting justru menemukan solusi terbaik untuk grup pemain ini," tutur Southgate.
Secara teknis pengistirahatan Sterling untuk satu laga dini hari nanti tak akan berdampak secara langsung. Masih ada pemain Borussia Dortmund Jadon Sancho yang bisa beroperasi sektor flank untuk mensubstitusi peran Sterling.
Justru yang lebih penting adalah menjaga komunikasi di internal pemain agar masalah Sterling-Gomez ini tak merembet ke pemain yang lain. Bukan rahasia lagi kalau di dekade sebelumnya, pemain-pemain asal Manchester United, Chelsea, dan Liverpool saling berebut menjadi pemain berpengaruh terbesar.
"Saya menyayangi semua pemain yang ada disini. Kami sudah seperti keluarga," tutur Southgate. "Hal yang terpenting dalam sebuah keluarga adanya komunikasi dan keluar dari pusaran masalah.
Winger Chelsea Callum Hudson-Odoi dalam wawancara dengan ESPN kemarin berkata kalau Sterling adalah idolanya. Sterling dengan jantan mengakui kealpaannya mengontrol emosi dan mengunggah ucapan maafnya kepada publik.
"Bagi saya apa yang dilakukan Raheem (Sterling) dengan membuat pengumuman kepada seluruh dunia adalah perilaku luar biasa. Rasanya bangga bisa melihat seseorang sangat sportif dalam olahraga seperti ini," kata Hudson-Odoi.
Di sisi lain, terdapat kasak-kusuk soal hukuman yang diberikan Southgate kepada Sterling tidaklah pas. Seperti diberitakan Goal sejumlah pemain keberatan jika Sterling mendapat hukuman berat.
Kabar tersebut disangkal oleh bek Inggris yang bermain untuk Leicester City Ben Chilwell. Seperti dikutip Daily Mail, Chilwell mengatakan keputusan hukuman itu datang tak dari Southgate seorang diri. Melainkan kepada seluruh pemain yang tak terlibat insiden soal hukuman apa yang pantas diberikan.
"Joe (Gomez) dan Raheem (Sterling) memiliki kesempatan bertatap muka pasca insiden. Raheem menemui dan meminta maaf kepada Gomez atas perilaku yang tak terkontrol," tulis Daily Mail. (dra)
