Pelanggannya Didominasi Mahasiswa Pemalas

- Kamis, 14 November 2019 | 10:44 WIB

Kemajuan teknologi tak membuat juru ketik di rental komputer kehilangan pamor. Mereka masih dibutuhkan. Terutama oleh para pemalas dan orang super sibuk.

 

YUYUN ERMA KUTARI, Mataram

 

Matanya sangat fokus ke satu arah. Sesekali melirik berkas yang ada di sebelah tangan kirinya. Jari-jemarinya begitu terampil. Tanpa melihat ke papan huruf, wanita berjilbab merah itu tahu di mana letak abjad yang harus ia tekan.

Siang, kemarin (13/11), Rosa Computer yang terletak di deretan Universitas Bumi Gora di Jalan Ismail Marzuki, Kawasan Cilinaya, begitu ramai. Dari mahasiswa, masyarakat umum, hingga pelamar CPNS, ingin berkasnya segera terselesaikan. Lalu lalang sambil bertanya, mana komputer yang bisa digunakan.

“Pakai yang ujung sana ya mbak, kalau ada yang mau diprint, kirim aja ke email yang tertera di kaca, nanti saya print dari computer ini,” kata Ningrum, karyawati Rosa Computer yang dikenal lincah itu.

Jam menunjukkan tepat pukul 12 siang. Itu artinya waktu istirahat telah tiba. Satu persatu keperluan pelanggan selesai. Menyisakan koran ini, Ningrum sendiri dan seorang temannya. Yang masih sibuk dengan ketikan.

“Sudahlah peregangan dulu,” kata Ningrum sambil bercanda kepada temannya itu.

Ningrum paham apa yang dirasakan semua juru ketik. Meski bekerja hanya dalam posisi duduk, diam dan fokus pada ketikan, namun tidak membuat pekerjaan ini semudah yang dibayangkan. Wanita 25 tahun ini sudah bergelut sebagai juru ketik hampir tujuh tahun lamanya.

Banyak hal yang membekas dalam ingatan. Baik itu yang menyenangkan maupun yang tidak. Dirinya patut bersyukur. Dari penghasilan menjadi juru ketik, bisa membiayai kehidupan keluarga kecilnya.

Yang paling sulit dari pekerjaan ini adalah mengatur tulisan yang sudah diketik sebelumnya. Ningrum menjelaskan, biasanya yang paling sering membawa pekerjaan itu adalah mahasiswa. Baik yang sedang menyusun tugas akhir, maupun tugas harian, dan praktikum dari dosen.

Jika tulisan sudah diketik terlebih dahulu, kemudian yang paling sulit adalah pekerjaan mengatur posisi paragraf. Sesuai dengan berkas yang diberikan pelanggan.

“Menurut saya ini ribet ya, harus atur pakai ini, jaraknya segini, ukuran huruf segini. Mending saya ketik dari awal,” ujarnya.

Memang ada pekerjaan yang dia ketik dari awal, tetapi tidak sedikit pula karena keterbatasan waktu yang diberikan, dirinya menolak tugas tersebut. Tentu saja dengan ungkapan penolakan yang sopan. Karena tidak sedikit, dari pelanggan yang datang, utamanya mahasiswa, memberikan deadline yang tidak terkira.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X