Jaga Alam, agar Danau Tetap Memukau

- Rabu, 13 November 2019 | 12:13 WIB

Kejanggalan alam yang indah, membawa nama kampung ini makin kesohor. Selain itu, hamparan pasir putih berpadu laut dengan ikan warna-warni lalu lalang, membuat makin banyak yang penasaran melepas penat di sini. Oktober 2019, kampung ini pun ditetapkan sebagai desa wisata. Tak hanya itu, kampung di ujung Berau ini juga turut andil dalam keberlangsungan udara yang kita hirup.

NOFIYATUL CHALIMAH, Berau

“Tunggu dulu Mbak, masih ada angin. Enggak cantik nanti gambar airnya. Nanti, kalau tak ada angin, langsung pilih gaya yang cantik, ya,” teriak Ahmad kepada seorang perempuan yang berdiri di haluan perahu yang mengapung di perairan jernih kebiruan.

Ahmad dulunya nelayan. Kini banting setir jadi motoris perahu. Kadang-kadang juga jadi juru foto gratis. Jika dahulu dia membawa ikan, kini yang dibawanya adalah turis yang membayar Rp 100 ribu untuk satu kapal sekali berangkat dan kembali.

Para pelancong ini ingin menikmati Labuan Cermin, sebuah danau 60 meter persegi nan jernih dengan air asin di bawah dan tawar di bagian atas. Danau inilah yang juga membuat nama Biduk-Biduk dikenal masyarakat luas.

“Kalau hari ramai libur, bisa 30 kali bolak-balik dari pelabuhan. Dari pelabuhan ke danau ini paling sepuluh menit,” ucap lelaki 57 tahun tersebut.

Ahmad mengisahkan, dahulu Labuan Cermin adalah tempat nelayan mencari ikan. Sejak 2012, Labuan Cermin dikembangkan jadi tempat wisata. Dia pun tertarik jadi motoris perahu. Berinteraksi dengan orang banyak membuatnya makin bersemangat mengenalkan kampungnya pada para pelancong.

“Di atas ada juga danau Labuan Kelambu. Tapi belum dibuka karena memang belum tahu isinya di dalam itu apa. Ada hewan ganas atau apa, kami belum tahu. Kami tidak berani buka. Dulu saya pernah temani turis Belanda. Ih, berani sekali dia berenang di situ,” kisah Ahmad.

Labuan Cermin terus dikembangkan jadi destinasi wisata yang tak hanya danau. Meski begitu, mereka tetap menjaga keasrian alamnya. Sebab, mereka meyakini jika hutan rusak, maka rusak pula keindahan Labuan Cermin.

Hal inilah yang diakui Erham Ahmad, kepala badan usaha milik kampung (BUMK) Lek Malamin yang mengelola Labuan Cermin. “Di sekitar danau Labuan Cermin ini 2 ribu hektare hutan lindung. Ini sangat kami jaga. Ini juga alasan tidak boleh ada pedagang di sini, biar tidak kotor,” kata Erham.

Dia mengungkapkan, saat ini jalur trekking sepanjang 1,8 kilometer di Labuan Cermin tengah dibangun. Di jalur ini, pengunjung bisa bersua satwa liar seperti monyet, bekantan, atau lutung. Selain itu, wahana flying fox dan bukit pandang pun tengah dipersiapkan.

“Jadi, Kampung Biduk-Biduk terus berusaha mengembangkan wisata dan melindungi alam. Kalau kami memang menolak pabrik semen. Tetapi, jika Teluk Sumbang mau ada pabrik semen, ya, terserah mereka. Adanya pabrik semen di tempat mereka, mungkin tak begitu berpengaruh ke Labuan Cermin,” ucap Erham.

Tetapi, Biduk-Biduk bukan sekadar Labuan Cermin. Masih banyak destinasi pelepas penat di kampung ini. Begitu yang dikatakan Sekretaris Kampung Biduk-Biduk Abdul Rakhman. Mereka mengembangkan wisata dengan terus menjaga alam.

“Kami melarang masyarakat membuka lahan. Kami justru mewajibkan menanam, satu orang minimal lima pohon buah,” kata Rakhman.

Dia melanjutkan, kampungnya dalam proyeksi mengembangkan wisata kebun buah. Jadi, pengunjung bebas makan di kebun, tapi kalau dibawa pulang harus bayar. Beberapa pohon yang sudah ditanam adalah langsat, rambutan, dan durian. Sekretaris di kampung berpenghuni 1,8 ribu jiwa ini menambahkan juga bakal mengembangkan pantai.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X