Difable ID, Jembatani Disabilitas dan Dunia Kerja

- Rabu, 13 November 2019 | 11:57 WIB

Banyak komunitas anak muda yang ada di Kota Minyak. Termasuk yang ingin menjembatani penyandang disabilitas dan masyarakat. Difable ID komunitas pertama di Balikpapan yang memulai langkah tersebut.

 

Berlandaskan misi menjadi media penghubung antara perusahaan dan tenaga kerja disabilitas, Mahrunnisa membentuk sebuah komunitas yang disebut Difable ID.

Bersama temannya, Indra Soeharto dirinya memulai mimpi besarnya dengan berfokus pada pembentukan sumber daya manusia.

Dia mengaku, modal yang ia miliki sangat minim. Hingga ia mencari agar tujuan bisa terpenuhi. Menggandeng beberapa entrepreneur lokal, yaitu Sabyn (produsen tas), Brand Bit (branding agency) dan Visual Kolektif (fokus desain grafis), Difable ID menyediakan pelatihan kepada beberapa disabilitas yang ingin mengasah kemampuan mereka.

Dalam pelaksanaan pelatihan, mentor yang memberikan materi berasal dari pihak perusahaan. Dengan begitu, mereka dapat mengamati serta menilai secara langsung kemampuan dari calon tenaga kerja disabilitas tersebut.

Icha, sapaannya, bercerita para disabilitas ini memiliki kemampuan tersembunyi, yang sayangnya belum tersalurkan. Terbukti, di bidang menjahit dan desain grafis sudah ada peserta pelatihan yang unggul di bidang tersebut. Saat ini peserta masih mayoritas dari teman Tuli. Dikarenakan, sulitnya menjangkau penyandang disabilitas lain karena kurangnya data yang mereka peroleh.

Ia juga berkisah, ada alasan pribadi yang memotivasi dirinya. Salah satunya, beberapa pihak keluarga yang ialah penyandang disabilitas. “Kalau di luar itu terlalu dilebih-lebihkan. Banyak yang merasa iba dan kasihan. Padahal itu nggak perlu. Mereka itu sama aja kayak yang lainnya, punya kemampuan juga,” tuturnya.

Kini, perempuan 32 tahun itu menjadi satu-satunya founder yang meneruskan Difable ID. Komunitas tersebut saat ini memiliki 7 anggota. Menjahit, desain grafis, meracik kopi adalah beberapa program mereka yang sudah terlaksana.

Aditya Diswara Ardin, salah satu anggota Difable ID berkata, saat ini program mereka yang tengah berjalan khusus di Balikpapan adalah pelatihan guru bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) untuk disabilitas tunarungu di Senipah, Kabupaten Paser. Pesertanya terdiri dari empat orang disabilitas tunarungu asal Balikpapan, dan dua lainnya asal Senipah

“Program ini merupakan kerja sama dengan Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Yang menemukan kalau disabilitas tunarungu di Senipah itu sulit berkomunikasi menggunakan bisindo. Jadi kami sangat welcome saat mereka meminta bantuan kami,” ujar dia.

Ke depannya, ada harapan besar yang ingin diciptakan Difable ID. Yakni menjadi mitra tepercaya untuk perusahaan-perusahaan di Balikpapan terkait program inklusi (kegiatan mengajar anak berkebutuhan khusus pada kelas reguler).

Lalu, di tahun 2020 Difable ID tidak hanya ingin bergerak di pelatihan-pelatihan, tetapi fokus di pemberdayaan. Mereka ingin membantu tenaga kerja disabilitas ini untuk memperoleh pendapatan. Terakhir, mereka ingin menjadi media informasi tentang isu disabilitas bagi publik. (*/okt/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X