WASPADA..!! Hujan Lebat dan Angin Kencang Masih Terjadi Sepekan Kedepan

- Rabu, 13 November 2019 | 11:32 WIB

BLORA– Setelah Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu lalu, hujan lebat disertai angin kencang melanda  beberapa wilayah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Senin (11/11) sekitar pukul 17.00 hingga 18.00 WIB. Sek

Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemarin (12/11) angin kencang mengakibatkan beberapa rumah warga rusak dan roboh. Tercatat 12 rumah rusak berat (RB), 3 rumah rusak ringan (RR), 12 rumah rusak sedang (RS), dan 11 tempat usaha juga mengalami kerusakan.

Setidaknya, 12 Desa di beberapa kecamatan di Blora terdampak bencana hidrometeorologis ini. Diantaranya adalah kecamatan Cepu, Kecamatan Kedungtuban, dan Kecamatan Randublatung.

Kerusakan yang dialami warga bervarias mulai dari rumah tinggal yang miring atau roboh, sampai fasilitas usaha seperti gudang dan kandang hewan ternak seperti sapi dan ayam. Kandang ayam milik  Yakin (52 tahun) menyebabkan sekitar 2000 ekor ayam miliknya mati.

Desa Tanggel 2 orang lansia dilaporkan luka-luka dan dibawa ke Puskesmas dan RSU CEPU. Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan saat ini Tim TRC BPBD Blora sudah meluncur ke lokasi terdampak untuk melaksanakan pendataan dan pemotongan pohon. “Prosesnya dibantu  Polres,Polsek,Koramil, Satpol pp, Pemadam Kebakaran, Relawan PMI serta pemangku wilayah dan warga setempat tanpa mengalami kendala,” jelasnya.

BMKG memperingatkan bahwa hujan lebat disertai angin kencang dan petir bakal terjadi di wilayah Indonesia sepekan kedepan pada periode mulai 11 hingga setidaknya 17 November 2019.

Hasil pantauan BMKG menunjukkan terdapat massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di sebagian besar Sumatera, sebagian besar Jawa, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bag Utara dan Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo mengungkapkan, melemahnya intensitas Siklon tropis "NAKRI" di Laut Cina Selatan menyebabkan angin timuran di selatan ekuator turut mengalami pelemahan dan dapat meningkatkan aliran massa udara basah dari Asia masuk ke wilayah Indonesia.

Ia menjelaskan, daerah pertemuan dan belokan angin diidentifikasi terbentuk di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Jawa. “Kondisi atmosfer yang tidak stabil di sebagian besar wilayah tersebut juga turut mendukung pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan dalam periode sepekan ke depan,” jelasnya.(tau)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X