SANGATTA–Kodim 0909/Sangatta kekurangan personel. Untuk diketahui, hingga saat ini, baru mencapai 55 persen atau sebanyak 174 orang. Idealnya, minimal mencapai 75–80 persen.
Dijelaskan Dandim 0909/Sgt Lektol Czi Pabate, hal itu merupakan masalah besar. Bahkan, sering terjadi di seluruh jajaran. Dia mengaku masih membutuhkan sekitar 320 orang.
Kekurangan personel sangat berdampak pada pekerjaan. Terlebih tentara di masyarakat. Pihaknya harus mencari alternatif dengan menjadikan bintara pembina desa (babinsa) bertugas di banyak wilayah. Sejatinya, satu desa satu prajurit.
"Sekarang baru separuhnya yang ada, padahal kami butuh ratusan," ujarnya saat diwawancarai, kemarin (11/11). Sehingga, pada 2020, Kutim harus bisa mencapai 80 persen, sesuai dengan arahan pusat. Untuk itu, tahun ini pihaknya menerima calon personel untuk menambah kekuatan. "Kami dapat jatah 10 personel, yang daftar sudah 25. Ini akan dilatih dulu," ungkapnya.
Sejak enam bulan sebelum pelaksanaan ujian, mulai fisik, mental hingga psikolog terus dilatih. Sebab, syarat utama menjadi tentara, kata Pabate kuat mental dan iktikad.
"Tahun ini ada kebijakan penerimaan, tapi harus asli Kutim. Harapan saya semuanya terpenuhi, sangat disayangkan kalau ada yang tidak lolos," tuturnya. Hal itu harus dikejar, lantaran kesempatan depan mata tidak diperuntukkan di seluruh daerah. Seperti Bontang dan Kukar yang tidak mendapat jatah.
"Kalau daerah lain memang satu desa satu prajurit, tapi di sini (Kutim) kurang orang. Sementara dijalani saja dengan memaksimalkan anggota yang ada," tutupnya. (*/la/dra2/k8)
