Ekonomi negeri para mullah menukik tajam imbas hukuman Amerika. Temuan ladang minyak baru membawa harapan baru.
Iran menemukan ladang minyak baru. Yang disebut Presiden Hassan Rouhani bisa meningkatkan cadangan hingga sepertiga dari jumlah yang sudah ada. Ladang tersebut terletak di bagian barat daya Provinsi Khuzestan. Luas mencapai 2.400 kilometer persegi. Menyimpan 53 miliar barel minyak mentah.
"Kami telah menemukan ladang minyak dengan kandungan sebanyak 53 miliar barel. Ini terdapat di ladang minyak yang membentang seluas 2.400 kilometer persegi dari Bostan sampai Omidiyeh. Lapisan minyaknya punya kedalaman 80 meter," kata Rouhani saat berpidato di Kota Yazd.
Cadangan minyak Iran, sambung Rouhani, akan meningkat hingga USD 32 miliar jika tingkat penyedotan naik 1 persen.
"Saya mengatakan kepada Gedung Putih bahwa ketika Anda menjatuhkan sanksi penjualan minyak terhadap Iran, para insinyur dan pekerja negara ini mampu menemukan 53 miliar barel minyak," seru Rouhani sebagaimana dikutip kantor berita Fars.
Ladang minyak baru yang diklaim Rouhani akan menjadi ladang minyak kedua terbesar di Iran setelah Ahvaz yang mengandung 65 miliar barel. Sejauh ini, cadangan minyak Iran yang tercatat mencapai 150 miliar barel. Jumlah tersebut menempatkan Iran sebagai negara dengan pemilik cadangan minyak terbesar keempat di dunia.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, total potensi cadangan minyak bumi mencapai 7,512 miliar barel. Sesuai data per 1 Januari 2018.
Iran selama ini kesulitan menjual minyaknya ke negara lain karena Amerika Serikat menerapkan kembali rangkaian sanksi setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan sejumlah negara tahun lalu.
Rangkaian sanksi itu menyebabkan ekonomi Iran menukik tajam, menurunkan nilai tukar mata uang Iran, membuat rata-rata inflasi tahunan berlipat empat, sehingga menghalau calon investor asing. (int/dwi/k8)