Sindikat Sengaja Bangun Rumah di Atas Pipa

- Selasa, 12 November 2019 | 13:19 WIB

Relokasi bangunan yang berdiri di sekitar area pipa minyak mentah mencuat setelah pencurian minyak mentah mengemuka di Sangasanga. Harus ada langkah konkret agar penerimaan negara tidak hilang.

 

BALIKPAPAN–Pencurian minyak mentah (crude oil) dengan cara melubangi pipa (illegal tapping) milik Pertamina di Sangasanga, Kukar, diyakini berkaitan dengan penyulingan ilegal di Kecamatan Sambutan, Samarinda. Perlu diketahui, lokasi penyulingan tradisional itu ditemukan, Jumat (8/11) lalu.

Tempat penyulingan berdekatan aktivitas perusahaan tambang batu bara di kawasan tersebut. Sementara itu, illegal tapping di Sangasanga terungkap setelah lokasi yang diduga tempat pencurian terbakar, Senin (14/10), di RT 6, Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga.

Kebakaran yang menelan tiga rumah itu berdekatan dengan pipa migas. Di lokasi kejadian ditemukan keran modifikasi. Jaraknya hanya sekitar 500 meter dari aset PT Pertamina EP Field Sangasanga. Lokasi kebakaran membentang jaringan pipa minyak penghubung antara Stasiun Pengumpul Utama (SPU) E menuju Pusat Penampungan Produksi (PPP) milik PT Pertamina EP Field Sangasanga.

Dugaan adanya praktik illegal tapping semakin kuat, kala sebuah truk bermuatan tandon terbakar di lokasi itu. Ditambah, Pihak Polres Kukar yang menurunkan Tim Inafis untuk menggelar olah TKP mengamankan paralon, slang, terpal, mesin penyedot air, klem, dan keran modifikasi di area lokasi kebakaran. Sebenarnya, ada satu lagi truk yang berhasil diselamatkan dari kobaran api.

Kepada Kaltim Post, Senior Manager Operasi SKK Migas Kalsul Roy Widiartha menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina EP Field Sangasanga setelah peristiwa kebakaran di RT 6, Kelurahan Sangasanga Dalam, 14 Oktober lalu. Setelah dibuat pemetaan, hasilnya, ada delapan lokasi illegal tapping di Sangasanga.

Pihaknya yakin, minyak mentah yang ditemukan di lokasi penyulingan ilegal di Sambutan, Samarinda, berasal dari aksi illegal tapping di Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar). “Dua dikonfirmasi dengan membuat bangunan di atas pipa sebagai kamuflase. Enam lainnya dilakukan di bangunan dengan jarak aman dari pipa. Namun ada titik pengambilan minyak dari pipa,” jelas Roy, kemarin (11/11).

Tindak lanjutnya, temuan ini telah dilaporkan ke kepolisian dan TNI. Pekan lalu, tim Pertamina EP Field Sangasanga menghadap bupati Kukar untuk membahas persoalan ini. Hingga kabar pengungkapan lokasi penyulingan tradisional ditemukan di Samarinda, Jumat (8/11) lalu. “Pagi tadi (kemarin), kami juga sudah bertemu Pak Sekda (Sekprov Kaltim). Dan sesuai arahan Pak Gubernur dan Pak Sekda, kami diminta berkoordinasi dengan tim penanganan masalah,” ucapnya.

Lanjut dia, keterlibatan SKK Migas Kalsul dan tim penanganan masalah untuk mencari solusi. Ada upaya untuk melakukan sterilisasi bangunan khususnya di zona-zona terlarang. Terutama yang berdampak langsung pada aspek keselamatan dan gangguan operasi pipa milik Pertamina EP Field Sangasanga.

“Jumlahnya banyak. Sementara dari Pertamina ada 15 lokasi yang perlu ditertibkan,” sebutnya.

Namun, sterilisasi tersebut bakal berdampak pada masalah sosial. Karena itu, pihaknya dan tim penanganan masalah masih mematangkan rencana tersebut dengan Pemkab Kukar. “Kalau memindahkan warga yang sudah berdiam lama pasti ada gejolak. Maka kami minta arahan. Bagaimana win-win solusinya,” ucap dia.

Terkait kerugian akibat kasus ini, dari laporan yang diterima, illegal tapping di Sangasanga ini sempat membuat penurunan produksi minyak mentah. Namun, berapa jumlahnya, pihaknya belum menerima data dari Pertamina EP Field Sangasanga. “Berapa pun jumlahnya, yang jelas penerimaan negara hilang,” sebutnya.

Selain proses identifikasi perambahan di kawasan Pertamina EP Field Sangasanga, SKK Migas Kalsul tengah menelusuri asal minyak mentah yang ada di penyulingan tradisional ilegal di Samarinda. Karena tak menutup kemungkinan asalnya tidak hanya dari pipa milik Pertamina EP Field Sangasanga.

“Kami sudah berkoordinasi dengan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) lainnya. Kami coba perdalam lagi,” tegasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X