Jokowi - Paloh Tegaskan Tak Ada Keretakan

- Selasa, 12 November 2019 | 12:58 WIB

JAKARTA- Partai Nasdem telah merampungkan Kongres II yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta mulai 8-11 November. Surya Paloh terpilih kembali sebagai ketua umum. Forum tertinggi partai itu pun menghasilkan enam resolusi. Salah satunya, konvensi untuk calon presiden 2024.

Setelah terpilih menjadi ketum lagi, sekitar pukul 11.00, Paloh pun langsung mengumumkan susunan kepengurusan baru. Sekjen masih tetap dijabat Johnny G Plate yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). "Ketum tampaknya susah berpisah dengan manusia ini," ucap dia.

Yang terbaru adalah jabatan wakil ketua umum yang dijabat Ahmad Ali. Paloh juga menunjuk anaknya, Prananda Surya Paloh sebagai ketua bidang pemenangan pemilu. Bidang itu sangat menentukan keberhasilan Nasdem pada Pemilu 2024. Pihaknya menargetkan diri sebagai pemenang pemilu.

Setelah menyampaikan nama-nama pengurus baru, Paloh kemudian meminta izin untuk melantik dirinya sendiri sebagai ketua umum. "Atas nama dan seizin saudara-sudara, saya melantik diri saya sendiri," ucap dia. "Apakah disetujui," tanyanya. Para kader pun serempak menjawab setuju.

Selanjutnya, pada malam harinya, Nasdem menutup acara kongres dengan merayakan ulang tahunnya yang ke-8. Hadir Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Hadir pula Presiden kelima Megawati Seokarnoputri yang juga ketua umum PDI Perjuangan (PDIP). Tampak pula mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri Kabinet Indonesia Maju, dan para ketua umum partai.

Dalam sambutannya, Paloh mengatakan, Kongres II Nasdem sudah selesai dan mencapai titik kesimpulan bahwa partainya bertekad akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi. Nasdem juga menegaskan tekadnya untuk membuka ruang komunikasi dengan seluruh komponen bangsa. "Tanpa membedakan yang di luar maupun yang di dalam pemerintahan," tutur dia disambut gemuruk para kader Nasdem.

Dia juga menyampaikan bahwa kongres memintanya kembali sebagai ketua umum. Walaupun berat, dia pun menerima mandat itu. Dia akan berusaha melaksanakan amanah itu. Yang tidak bisa dia terima adalah permintaan para kader yang menginginkan dirinya menjadi calon presiden.

Namun, dia tetap memberi hormat kepada mereka yang memintanya jadi calon presiden. "Rasanya tidak bisa membalikkan jarum jam. Saya tetap beri hormat. Kalau itu berlaku 20 tahun lalu, saya siap," tutur dia. 

Ia pun akhirnya melakukan kontemplasi untuk menjawab tantangan itu. Menurut dia, Partai Nasdem harus berani memberikan kesempatan kepada semua anak negeri yang pantas dan layak menjadi calon pemimpin. Partainya pun memutuskan akan melaksanakan konvensi capres 2024. Yaitu, dua tahun sebelum pemilu lima tahun mendatang.

Jadi, kata dia, jika ada yang menyatakan bahwa Nasdem akan berpihak kepada satu orang, itu salah besar. Misalnya Nasdem dianggap berpihak kepada Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansa, itu semuanya tidak benar. "Kader Nasdem juga belum tentu," ucap dia.

Surya kembali menegaskan dukungan kepada pemerintahan Jokowi. "Ingin saya peluk lebih erat, tapi saya tidak bisa," sorak para kader pun mengema. Pernyatan Paloh itu ingin membalas sindiran Jokowi saat perayaan ulang tahun Partai Golkar di Hotel Sultan pada 6 November lalu. Saat itu Jokowi menyatakan tidak pernah dipeluk, seperti Paloh memeluk Presiden PKS Sohibul Iman.

Paloh mengungkapkan rasa sayangnya kepada para tokoh bangsa. Kepada Jokowi, Ma'ruf, dan JK. Dia juga menegaskan tetap sayang dengan Megawati. "Ini penting sekali. Ketika Mbak Mega tidak salami saya, rusak semuanya," ungkap dia. Ia pun mengirim intelijen untuk mengecek kebenarnya, apakah benar Mega sengaja tidak menyalami. "Hasilnya, Mbak Mega ternyata tidak sengaja," urainya disambut tepuk tangan dan teriakan para hadirin.

Jokowi mengatakan, apa yang disampaikan Paloh benar semua. Soal rangkulan antara Paloh dengan Sohibul Iman, kata Jokowi, itu hany soal kecemburuan saja. Sebab, dirinya tidak pernah dirangkul seerat itu. "Stelah sambutan, saya akan peluk lebih erat dari pada beliau memeluk Pak Sohibul Iman," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, tidak ada yang salah dalam rangkulan itu. Rangkulan itu bagus. Namun, hal itu kembali kepada niatnya. Kalau niatnya untuk komitmen kenegaraan, dan kebangsaan, maka tidak ada yang salah. Begitu juga jika diniatkan untuk persatuan dan kesatuan. Jadi tidak perlu curiga dan sinisme.

Menurut dia, Paloh juga sudah menyampaikan rasa sayangnya kepada Megawati. "Jadi, kalau ada yang menyatakan koalisi ini tidak rukun, itu salah besar," papar dia. Soal Megawati tidak menyalami Paloh, itu hanya kelewatan saja. Dia meminta, hal-hal yang kecil tidak perlu dibesar-besarkan. Setelah turun panggung, Jokowi pun membuktikan ucapannya dengan memeluk erat Paloh. Tepuk tangan pun bergemuruh

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X