Pemkab Luncurkan Program Satu Desa Satu Hafiz

- Senin, 11 November 2019 | 23:15 WIB

Bupati Kukar Edi Damansyah meluncurkan program Satu Desa Satu Hafiz. Program ini merupakan kelanjutan dari Gerakan Etam Mengaji.

 

SEBANYAK 50 desa di Kukar mengirimkan pemuda terbaiknya untuk segera dikarantina secara khusus. Selama setahun, mereka akan dibina sebagai hafiz atau penghafal Alquran di Tenggarong. Mereka menjadi kader dari program Satu Desa Satu Hafiz yang resmi diluncurkan Pemkab Kukar pada Sabtu (9/11).

Bersamaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman kantor Bupati Kukar, program tersebut secara resmi diluncurkan. Pemkab Kukar mendatangkan penceramah ternama asal Sulawesi Selatan, Ustaz Das’ad Latif. Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, program ini merupakan kelanjutan dari upaya pemkab membawa daerah yang dia pimpin menjadi lebih agamais dan memiliki karakter yang baik.

Jadi, tidak hanya dalam hal perbaikan infrastruktur, upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu yang dia prioritaskan. “Saya yakin dengan peningkatan kualitas, dalam hal ini khususnya keagamaan, daerah kita juga akan lebih baik. Budaya menanamkan nilai agama akan menjadi tumbuh dan terus menular ke pelosok-pelosok desa,” ujarnya.

Program tersebut merupakan kelanjutan dari program Gerakan Etam Mengaji yang telah berjalan beberapa tahun terakhir dan membawa Kukar tiga tahun berturut-turun juara MTQ tingkat provinsi. Pemkab Kukar juga meluncurkan program dai masuk desa yang dikoordinasi langsung oleh pihak kecamatan.

“Alhamdulillah, kita sudah tidak pernah lagi menggunakan kafilah dari luar daerah. Semuanya murni dari putra-putri terbaik Kukar. Program-program semacam ini yang harapannya bisa memberikan stimulan penyemangat masyarakat berprestasi,” tambahnya.

Program ini bakal menggandeng yayasan yang memang memiliki pengalaman dan kemampuan melakukan pembinaan Alquran. Pemuda usia 17–35 tahun yang sudah memiliki kemampuan membaca Alquran akan dikarantina selama setahun. Mereka pun akan dibina secara intensif dalam satu lokasi.

Salah satu yayasan yang akan digandeng yaitu Yayasan Karantina Tahfizh Alquran Nasional. Yayasan tersebut memiliki pengalaman melahirkan para tahfiz di Indonesia.  Tak hanya sebagai hafiz, mereka akan diajarkan metode berdakwah.

Selain itu, penguatan cara membaca Alquran akan diajarkan. “Dalam kegiatan safari subuh yang sudah diselenggarakan di desa-desa, saya banyak mendapat aspirasi dan masukan karena belum ada guru ngaji di desa-desa. Nah, persoalan ini yang kami coba selesaikan. Mereka juga ikut berdakwah sekaligus menjadi leader di desa-desa mereka,” imbuhnya. (qi/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X