Teknologi Harus Diimbangi Pendidikan Karakter

- Minggu, 10 November 2019 | 23:33 WIB

SAMARINDA - Masalah SDM kerap menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, Kaltim yang ditunjuk sebagai ibu kota negara (IKN) baru dituntut bisa mengejar kemajuan teknologi, bersamaan dengan SDM yang mumpuni.

Ditemui dalam kuliah umum mengenai Literasi Digital 4.0 di Hotel Bumi Senyiur Jumat (8/11), anggota DPR RI asal Kaltim Hetifah Sjaifudian mengakui di Benua Etam masih banyak tempat terpencil.

"Padahal, yang paling penting menyambut IKN di Kaltim ini dimulai dengan pemerataan pendidikan. Sebab, kita nantinya tidak hanya bersaing dengan tenaga kerja dari luar, tapi juga perkembangan teknologi yang semakin pesat," tuturnya.

Ia mengungkapkan, Nadiem Makarim sebagai mendikbud baru juga mewanti-wanti pemerataan pendidikan melalui teknologi yang akan berkembang. Hal tersebut ditekankan untuk para milenial dari segala macam lulusan.

Kini permasalahannya datang dari lulusan tenaga kerja pendidik yang memiliki mindset untuk mengajar di sekolah ternama. "Jika membahas soal masalah pengajar di Kalimantan ini memang luas dan kompleks. Sistem zonasi guru menjadi hal yang penting untuk mendukung pemerataan tersebut, karena lulusan guru selalu bertambah setiap tahun," ujarnya.

Namun, semua ilmu pengetahuan itu akan menjadi tak berarti bila tidak diimbangi pendidikan karakter. "Menjadi IKN memiliki tantangan yang besar, rasa disiplin kita itu masih kurang. Jika sedari dini fokus pembentukan karakter itu diutamakan, terciptalah SDM yang unggul," sambungnya.

Apalagi zaman era digital ini, masyarakat terlihat menggampangkan segala macam hal. "Teknologi ada untuk membantu dan mempermudah segala pekerjaan kita. Bila bergantung, bukanlah hal yang baik pula," kata Hetifah.

Hal senada diungkapkan General Manager PT Telkom Indonesia Slamet Riyanto Pardi. "Kini manusia berbondong-bondong menciptakan teknologi yang canggih. Namun, kita juga harus evaluasi diri, bagaimana teknologi tersebut tetap dalam jangkauan kita. Jangan sampai dikendalikan mereka," tuturnya.

Slamet menjelaskan, pengembangan SDM Indonesia menghadapi era digital adalah dengan pemahaman bahasa Inggris. Melihat contoh suku Betawi yang mengalami culture shock saat menjadi ibu kota dulunya. Sudah seharusnya menjadi contoh acuan memilih langkah bertindak yang tepat untuk masyarakat Kaltim. (*/yui/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X