Pembangunan Jembatan Itu Tetap Dilanjutkan

- Jumat, 8 November 2019 | 21:34 WIB

Jembatan penghubung Sangatta Selatan dengan Sangatta Utara sudah dinanti cukup lama, dianggap solusi tepat. Bisa memangkas waktu perjalanan dan jarak. Namun, di sisi lain, “memangkas” usaha penyedia jasa transportasi penyeberangan sungai.

 

SANGATTA–Pemkab Kutim sudah meresmikan pembangunan jembatan sepanjang 50 meter. Fasilitas publik yang bisa memberikan akses kemudahan bagi warga Sangatta Selatan dan Utara itu jadi yang ditunggu-tunggu. Bersumber dari APBD Kutim, rupanya masih ada beberapa warga yang menolak pembangunan jembatan tersebut.

Diungkapkan penyedia jasa transportasi tradisional sungai, yang biasa disebut ponton oleh warga setempat, pembangunan itu tak pernah dijelaskan langsung oleh pemerintah. Pria yang enggan menyebutkan identitasnya itu kaget ketika ujuk-ujuk disahkan pembangunannya. "Saya bingung, kalau dibangun tiba-tiba, susah cari kerja. Apa pemerintah menyediakan pekerjaan buat kami," ujarnya.

Namun, bagi sebagian besar warga Sangatta Selatan, Dibangunnya jembatan akan berdampak positif berimbas langsung pada warga. "Dulu waktu masih isu-isunya mau dibangun jembatan, katanya banyak yang enggak setuju, karena penyedia jasa ponton kehilangan pendapatan," ungkap Rachma Putri (23), warga Sangatta Selatan. Namun, menurut perempuan berhijab itu, banyak hal baik jembatan itu berdiri, terlebih keinginan banyak orang sejak berdirinya Kutim.

"Jembatan mempermudah akses pulang-pergi. Kadang tidak terasa, ongkos sekali lewat bayar Rp 2 ribu, kalau bolak balik bisa Rp 10 ribu. Itu memang merogoh kocek," terang mahasiswi semester akhir itu.  

Selain itu, kawasan Jalan Masabang, Sangatta Selatan, merupakan daerah rawan banjir. Sehingga, jika ada jembatan, menurut dia, sangat membantu. Terlebih, pekerja dan pelajar yang notabene terpusat di Sangatta Utara. "Musim banjir juga susah, kalau masih pakai ponton sering tidak sanggup mesinnya, kadang air tinggi ponton tidak beroperasi. Jika ada jembatan mungkin lebih mudah," tuturnya.

Camat Sangatta Selatan Hasdiah menjamin, pengusaha ponton akan tetap mendapat dampak positif. Pasalnya, setelah jembatan rampung, akan ada pembinaan khusus. Selain itu, pemilik rumah yang telah diminta pindah akan mendapat ganti rugi agar dapat memiliki hunian baru. "Dulu memang kerap ada masalah pembebasan lahan yang susah diselesaikan. Namun, pemerintah berusaha yang akhirnya masyarakat mau merelakan lahannya untuk digunakan sebagai fasilitas publik. Pengusaha ponton juga nanti dibina," tuturnya.

Dia berharap, seluruh warga dapat mendukung. Bagi dia, tanpa dukungan dari warga, hal itu akan sia-sia. Terlebih, potensi Sangatta Selatan untuk dikunjungi di bidang perekonomian sangat besar. Dengan dibangunnya jembatan, bisa memudahkan warga dari kecamatan lain untuk datang. "Semoga bisa membuat Sangatta Selatan lebih berkembang, terlebih pasar masih menjadi kawasan ramai. Saya minta masyarakat untuk mendukung, seperti keamanan dalam pembangunan," tutupnya. (*/la/dra2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X