Ronaldo Back to Back, Ramsey Ogah Disebut “Pencuri”

- Jumat, 8 November 2019 | 21:00 WIB

MOSKOW– Dua musim bersama Juventus, Cristiano Ronaldo mencatat statistik di fase grup Liga Champions yang sama persis. Satu gol dan satu assist dalam empat laga pertama fase grup. Padahal, kemarin WIB (7/11), Ronaldo nyaris berhasil mengubah peruntungannya di Eropa.

Ya, CR7 hampir mencatatkan namanya di papan skor saat Juve mengalahkan tuan rumah Lokomotiv Moskva 2-1 di RZD Arena, Moskow. Bola hasil free kick-nya pada tiga menit awal-awal babak pertama harusnya menjadi milik penyerang bergaji tertinggi di La Vecchia Signora, julukan Juve, itu.

Bola yang lepas dari tangkapan kiper Lokomotiv Guilherme itu, bergulir ke arah gawang  melalui sela-sela kaki. Sekilas, bola itu sudah pasti akan melewati garis gawang dan gol. Tetapi, apes bagi Ronaldo, rekan setimnya Aaron Ramsey malah mendorong bola itu ke dalam gawang dan membatalkan gol Liga Champions kedelapannya selama membela Juve.

Rambo, julukan Ramsey, yang malah berhasil menjadikan gol tersebut sebagai golnya di Liga Champions pertama setelah empat musim menunggu. ''Raut muka Ronaldo pun tak begitu senang dengan gol itu,'' klaim pandit BT Sport Gary Lineker. Ronaldo, seperti dilaporkan media dari Italia kemarin marah dengan ulah Ramsey “mencuri” golnya.

Dilansir laman Daily Mirror, gelandang yang baru musim ini diboyong Juve dari Arsenal itu menolak kalau dirinya disebut mencuri gol milik rekan setimnya itu. ''Aku pikir, posisi kiper denganku lebih dekat dan aku mungkin mempunyai peluang menuntaskannya,'' ucap gelandang 28 tahun itu.

''Instingku yang membuatku ingin memastikan bola itu benar-benar melewatu garis. Tapi soal ini, aku sudah meminta maaf kepada Cristiano,'' tutur pemain timnas Wales itu. Padahal, di laga ini Ronaldo sudah berupaya keras mencetak gol. Dia melakukan delapan tembakan selama 81 menit bermain. Terbanyak dibandingkan pemain Juve lainnya.

Ekspresi kemarahan itu makin jelas saat allenatore Maurizio Sarri menggantinya dengan Paulo Dybala. Ronaldo bahkan tak menyalami Sarri saat berjalan di depan bench Juve. Namun, Sarri punya alasan lain mengapa Ronaldo terlihat marah. Mister 33, julukan Sarri, menganggap Ronaldo tidak marah.

Tapi lantaran pemain yang tujuh kali jadi top scorer Liga Champions itu sedang tidak fit. ''Beberapa hari terakhir dia bermasalah dengan lututnya. Jadi, untuk mengimbanginya, dia pada malam ini mengimbangi dengan menempatkan lebih banyak tekanan pada aduktornya. Itu yang membuatnya jadi mudah marah,'' beber Sarri.

Mantan tactician Napoli dan Chelsea itu pun menjelaskan alasan dia mengganti Ronaldo di akhir babak kedua. Bukan karena Ronaldo susah mencetak gol. ''Karena aku takut dia benar-benar melukai dirinya sendiri (ketika berambisi mencetak gol dengan kondisi kurang fit). Sebab itu aku mengambil keputusan ini,'' sambungnya. (ren) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X