Sarpras dan Petugas Damkar Serba Terbatas

- Kamis, 7 November 2019 | 13:48 WIB

Musibah tidak diketahui kapan datangnya dan lokasi terjadinya. Namun, kewaspadaan seharusnya ditingkatkan. Contohnya, kebakaran. Bisa tertangani cepat jika sarana dan prasarana (sarpras) memadai. 

 

SANGATTA–Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Kutim tersebar di 11 pos, yang ada di delapan kecamatan. Sementara itu, Kutim memiliki 18 kecamatan. Artinya, 10 kecamatan hanya bisa “gigit jari” ketika ada musibah kebakaran. Masyarakat hanya bisa mengandalkan bantuan dari daerah terdekat yang memiliki sarpras.

Kecamatan Karangan, Rantau Pulung, Teluk Pandan, Long Mesangat, Batu Ampar, Telen, Busang, Kaubun, Kaliorang, dan Sandaran, yang hanya mengandalkan peralatan seadanya jika terjadi musibah. Dikatakan Plt Kepala Damkar Kutim Sahminan, jumlah pos damkar 11. Hal itu tentunya jauh dari kata cukup untuk menangani kebakaran.

Tak dimungkiri, perlu tambahan di 10 kecamatan lain. Sekaligus perhatian sarana-prasarana termasuk petugasnya. "Aturan response time itu 15 menit secepat-cepatnya dalam memberikan pelayanan ketika ada musibah," tuturnya saat ditemui, kemarin (6/11).

Sebelumnya, dalam paparan saat coffee morning, Senin (4/11) lalu, kondisi pos pemadam di Kecamatan Kongbeng pun masih menumpang. Armada hanya ada satu. Harus dibantu damkar dari Muara Wahau ketika menaklukkan si jago merah.

Hal itu tentu jadi kendala yang kerap dihadapi. Di Muara Wahau, pos juga masih menumpang. Petugas di lapangan pun merasa kesulitan. Sahminan tentu mengharapkan adanya penambahan pos, unit, dan petugas. "Kalau di Muara Bengkal, kondisi unit tidak layak. Jika ada kebakaran berani berangkat, pulangnya minta tolong ditarik," sambungnya. Sedangkan di Kecamatan Teluk Pandan, setiap mendapat laporan, masyarakat lebih bergantung pada Damkar Bontang.

Menanggapi hal itu, Sekda Kutim Irawansyah mengatakan, pemkab bukan cuek perihal masalah pemadam kebakaran. Pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan yang bersifat darurat. Dia menginginkan, setiap kecamatan memiliki pos dengan kecamatan lain, yang tentunya memudahkan proses pemadaman jika terjadi bencana.

"Semoga 2020 nanti sudah bisa ditambahkan, karena anggaran sudah ada dari DAK," tutupnya. (*/la/dra2/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X