Di peta politik Kaltim, Awang Ferdian Hidayat bukanlah nama asing. Dia merupakan putra sulung mantan gubernur Kaltim dua periode, Awang Faroek Ishak (AFI). Ferdian juga pernah merasakan kursi DPD RI dan DPR RI. Lantas pada periode 2019–2024, kembali menjadi anggota DPD RI.
PRAM SOESANTO, Jakarta
AWANG Ferdian Hidayat punya banyak pengalaman dalam pemilihan legislatif maupun eksekutif. Dia pernah jadi anggota DPR dan DPD. Juga, pernah mengikuti pemilihan kepala daerah. Seperti Pemilihan Bupati Kutai Kartanegara hingga Pemilihan Gubernur Kaltim. Meski di dua pemilihan itu kalah, Ferdian kembali bangkit. Dia betarung di DPD RI dan terpilih ke Senayan–sebutan gedung DPR-MPR di Jakarta. Berikut wawancara dengannya.
Sebagai wakil rakyat Kaltim, apa Anda punya visi-misi?
Saat kampanye visi bangun Kaltim untuk semua. Artinya, melanjutkan dan memperjuangkan program-program yang selama ini sudah dilakukan ayahanda AFI dan melanjutkan Pak Isran, gubernur Kaltim sekarang. Insyaallah perjuangan saya ini akan bermanfaat bagi masyarakat Kaltim, sesuai dengan yang dicita-citakan melalui program jangka panjang Kaltim Maju dan Kaltim Berdaulat.
Anda masuk ke Senayan awalnya lewat jalur DPD RI (2009–2014), kemudian jadi anggota DPR RI (2014–2019) lewat PDI Perjuangan. Periode sekarang ke DPD lagi, seperti ada yang dikejar?
Pertimbangannya karena memang saat ini Kaltim perlu dikawal dalam rangka peningkatan terutama infrastrukturnya untuk menyambut sebagai ibu kota negara.
Bukan karena Anda punya ambisi di politik terus pindah-pindah?
Enggak apa-apa. Namanya wadah kita berjuang bisa di mana saja. Kebetulan saya kemarin (DPR RI) di PDI Perjuangan, saat pilgub kemarin ternyata saya tidak dicalonkan oleh partai sehingga saya berpikir mungkin saya sementara ini independen dulu.