Nerazzurri Hanya 50 Menit

- Kamis, 7 November 2019 | 10:55 WIB

DORTMUND– ''Jika kami tak menginjak pedal gas itu sejak awal, kami tidak akan menang,'' sebut allenatore Inter Milan Antonio Conte, dilansir dari Football Italia sepekan lalu. Ya Inter di era Conte bermain langsung menekan dengan kecepatan tinggi sejak babak pertama. Tapi, kemarin WIB (6/11) itu jadi bumerang bagi Samir Handanovic dkk.

Sebab gaya main itulah yang jadi salah satu faktor penyebab Inter jadi korban comeback Borussia Dortmund, di Signal Iduna Park, Dortmund. Perlawanan Nerazzurri, julukan Inter, tak lebih dari 50 menit setelah langsung meledak melalui gol Lautaro Martinez (menit kelima) plus Matias Vecino (menit ke-40).

Nah, Dortmund bisa bereaksi cepat dengan membalikkan ketertinggalan dalam 26 menit sejak lepas dari menit ke-50. Dua gol Achraf Hakimi (menit ke-51 dan 77) dan Julian Brandt di menit ke-64 sudah menunjukkan sisi negatif gaya main Inter ala The Godfather, julukan Conte. ''Mereka (pemain Inter) mampu berlari sampai 100 kilometer per jam dan aku beterima kasih di dalam periode itu mereka mampu melakukannya. Mereka tak bisa memberi lebih dari itu,'' ucap Conte, kepada Sky Sport Italia.

Dari upaya mengancam gawang Roman Buerki misalnya. Dalam 50 menit pertama, total Inter mampu memberikan enam kali ancaman. Termasuk upaya Romelu Lukaku di menit ke-22 yang hanya membentur mistar gawang. Selepas 50 menit, Inter hanya memberi tiga ancaman di lini belakang Die Borussen. Itu pun dalam lima menit akhir.

Tidak dalam periode 15 menit awal babak kedua. ''Kami mengulangi seperti yang pernah kami lakukan melawan Barcelona. Faktanya, kali ini kami lebih buruk karena kami membuang-buang keunggulan dua gol,'' tutur allenatore yang telah merasakan kekalahan kedelapan di Liga Champions sepanjang karir melatihnya itu.

Di Camp Nou, markas Barca, 3 Oktober lalu klub lawan juga mampu membalikkan skor ketika laga sudah melewati menit ke-50. Unggul dulu lewat Lautaro pada menit kedua, gawang Handanovic dua kali dibobol Luis Suarez pada menit ke-58 dan 84. ''Apa yang harus aku ucap? Apa aku harus tersenyum di televisi? Apakah aku harus mengatakan hal yang sama, ini menjadi bagian dari proses yang butuh step by step. Aku tak suka mengomentari babak kedua karena itu akan membuka banyak alibi dan aku tak mau membuat lebih banyak lagi,'' tutur Conte.

Tak hanya di ajang Eropa. “Penyakit” itu juga sudah pernah terjadi di Serie A. Ingat, apa yang terjadi di Mapei Stadium – Citta del Tricolore, kandang Sassuolo, 20 Oktober lalu. Di saat itu, pertahanan Inter kemasukan dua gol tambahan setelah menit ke-50. Untung tiga angka Inter tetap terjaga meski Sassuolo mencetak dua gol tambahan pada menit ke-74 dan 81.

Tetapi laga itu jadi laga pertama Inter era Conte kebobolan tiga gol sebelum petaka yang tersaji di Signal Iduna Park kemarin WIB. Vecino dalam situs resmi klub menyebut bahwa pada babak kedua Inter bermain terlalu dalam saat bertahan. ''Sehingga kami tak bisa menguasai bola lagi dan itu salah,'' ungkap Vecino.

Gelandang yang sudah mencetak dua gol di Liga Champions musim ini tersebut tak mau menyebut faktor stamina jadi alasan habisnya permainan Inter setelah menit ke-50 itu. ''Mereka (Dortmund) juga lebih bertenaga dan kami juga tak mampu melakukan serangan balik,'' tambah Vecino.

Ketika permainan Inter mulai melambat, der trainer Dortmund Lucien Favre memainkan Paco Alcacer. Alhasil, Pacogoal, julukan Paco, ikut menyumbang assist di balik gol Brandt. Dia juga turut menambah kecepatan permainan Dortmund bersama Jadon Sancho. ''Sejak jeda laga, kami sudah tahu bahwa kami harus lebih habis-habisan menghajar pertahanan Inter. Sebab, saat itu kami yakin mereka bakal melemah,'' ungkap Hakimi, mengungkap kunci di balik comeback ini, kepada Sports Bild. (ren)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB
X