Setahun Dikunjungi 40 Ribu Orang, Begini Cara Warga Melestarikan Labuan Cermin

- Kamis, 7 November 2019 | 09:35 WIB

BERAU - Kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Labuan Cermin di Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten Berau, setiap tahunnya terus meningkat.

Tahun 2018 saja, kunjungan capai 38 ribu orang. Dan, sampai November 2019 mencapai 40 ribu orang. Ramainya kunjungan wisatawan ini tak lain karena keindahannya danau dua rasa, air tawar dan air asin serta karang-karangnya masih alami.

Tetapi, ancaman kerusakan terhadap Labuan Cermin, kini cukup banyak. Mulai dari sampah plastik, berkurangnya sumber air tawar, penebangan kayu liar di sekitarnya hingga kekhawatiran dampak yang ditimbulkan ketika akan ada realisasi pendirian pabrik semen.

Sejumlah langkah pencegahan ancaman ini, dilakukan. Masyarakat setempat pengelola wisata Labuan Cermin menerapkan aturan ketat. Dari larangan memancing ikan, larangan pendirian warung hingga memberhentikan operasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang hendak menyedot air tawar sekitar.

"Kami complain minta dihentikan operasinya, karena khawatir air tawar akan habis kalau disedot. Sudah lima tahun PDAM ini tak jalan, karena menunggu kajian lagi," ujar Erham Ahmad, pengurus Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Desa Labuan Kelambu.

Labuan Cermin sudah menjadi jualan paket wisata di Eropa. Turis mancanegara selalu ada saja yang datang hari Jumat, Sabtu dan Minggu. "Bulan lalu, ada youtuber dari Eropa yang datang dengan didampingi Kementerian Pariwisata," kata Erham.

Sehingga, disayangkan objek wisata ini akan terganggu dengan pabrik semen jika didirikan. Karena, Labuan Cermin masuk satu kesatuan karst membentang dari Suaran berada dekat Tanjung Redeb hingga Sangkulirang Kutai Timur.

"Titik sentral pabrik semen itu jika didirikan ada di Teluk Sumbang. Sedikit banyak akan ada pengaruh ke Labuan Cermin" kata Erham.

"Kami pengurus disini hanya bisa menjaga alamnya yang paling dekat waktu ini ya jaga penebangan pohon. Disini ada 2000 hektar ditetapkan hutannya yang harus dijaga," jelasnya.

Rombongan Humas Pemprov Kaltim bersama 11 media cetak elektronik berkesempatan berkunjung menikmati Labuan Cermin. Kesejukan udara yang dikelilingi hutan dan pemandangan bawah air danau dengan karang-karangnya, sangat terasa.

Mereka yang berenang di Labuan Cermin, akan merasakan sensasi air yang dingin masih alami dan segar. Selain itu, wisatawan dapat juga snorkling melihat ikan-ikan berada di karang dasar danau.

Sehari sebelumnya, Selasa (5/11/2019), rombongan Humas Pemprov Kaltim bersama para awak media juga berkunjung ke Teluk Sumbang berjarak 30 kilometer dari Kecamatan Biduk-Biduk. Ini dalam rangka menengok kampung yang masih menjaga kelestarian hutan agar bisa masuk dalam Program Kampung Iklim Plus..

Consultant Social Expert FCPF Carbon Fund World Bank, Ahmad Wijaya menjelaskan Kampung Teluk Sumbang dan Kampung Biduk-Biduk dipilih masuk dalam bagian 150 desa se Kaltim untuk Program Kampung Iklim (Proklim) terkait pelaksanaan program penurunan emisi FCPF-CF.

"Pemilihan ini karena Kampung Teluk Sumbang terdapat masyarakat adat setempat dan adanya ancaman terhadap hutan. Begitu juga di Kampung Biduk-Biduk ada ancaman terhadap hutannya," Ahmad Wijaya.

Proklim adalah Program FCPF Carbon Fund kerjasama Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dengan pihak Bank Dunia sebagai sponsor.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X