Demonstran Ditembaki, Sudah 270 Orang Meregang Nyawa

- Rabu, 6 November 2019 | 13:25 WIB

BAGHDAD – Korban kembali berjatuhan di Iraq. Petugas keamanan di beberapa kota menghujani demonstran dengan peluru asli. Sepuluh orang dilaporkan tewas dan puluhan korban lainnya terluka. Pemerintah Iraq juga mematikan jaringan internet agar para pengunjuk rasa tidak bisa saling berkomunikasi.

’’Mereka sudah pernah memutus jaringan internet dan melakukannya sekali lagi tidak akan berdampak apa pun,’’ ujar Ammar, salah seorang demonstran di Tahrir Square.

Agence France-Presse mengungkapkan, sejak Minggu malam (3/11) hingga Senin pagi (4/11), bentrokan terjadi di Karbala. Empat demonstran tewas di dekat Konsulat Iran di kota tersebut.

Pada Senin petang lalu, giliran demonstran di Baghdad yang ditembaki. Massa ingin merangsek masuk ke Green Zone. Itulah area yang berisi gedung-gedung pemerintahan dan kedutaan besar berbagai negara. Dua orang dilaporkan tewas.

Insiden serupa terjadi di Kota Nasiriyah. Dua demonstran tewas ditembak. Kemarin pagi (5/11) giliran demonstran di pelabuhan Umm Qasr yang menjadi korban. Pasukan keamanan berupaya membubarkan demonstran yang memblokade jalan. Sekali lagi, dua nyawa melayang.

Petugas keamanan juga menyerang para demonstran dengan gas air mata. Beberapa gas air mata sudah kedaluwarsa. Imbasnya, para demonstran sesak napas dan harus dilarikan ke rumah sakit. Beberapa pendemo langsung jatuh pingsan.

Ketika demo di Iraq mulai terjadi 1 Oktober lalu, petugas yang diterjunkan memang menggunakan peluru asli. Para penembak jitu ditempatkan di berbagai titik dan menembaki para demonstran. Selama enam hari, 157 nyawa melayang. Namun, setelah itu situasi mereda sebentar sebelum gelombang demonstran kembali turun ke jalan pada akhir Oktober. Total, 270 nyawa melayang selama aksi yang berlangsung lebih dari sebulan tersebut.

Meski korban terus berjatuhan, penduduk Iraq tidak gentar. Mereka sudah muak dengan korupsi, angka pengangguran yang tinggi, serta pengaruh Iran dan AS di Negeri 1.001 Malam tersebut. Massa menuntut reformasi besar-besaran di sistem politik.

Di berbagai kota, demonstran melakukan aksi damai dengan cara duduk diam. Sebagian lainnya memilih memblokade jalan. Seluruh kantor pemerintahan di Kota Kut, Nasiriyah, dan Diwaniyah kemarin tutup. Di Baghdad, demonstran memilih mendirikan kemah di Tahrir Square dan menguasai gedung-gedung di sekitarnya selama lebih dari sepekan.

’’Iran-lah yang mengatur negara ini. Kami lebih baik mati daripada tinggal di bawah perbudakan mereka,’’ tegas salah seorang demonstran. (sha/c14/dos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X