Banyak warga yang kecewa terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Jauh sebelumnya, tim Satuan Tugas (Satgas) BBM dan elpiji sudah dibentuk pemerintah. Namun, belum mampu menyelesaikan persoalan pengetap yang masih “menguasai” antrean, hampir di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
TANJUNG REDEB–Pengetap kembali memadati setiap SPBU di Berau. Warga resah dan kesal saat mengantre di SPBU, salah satunya di Kelurahan Rinding.
Berau Post (jaringan Kaltim Post Group) memantau aktivitas di beberapa SPBU. “Saya membeli 2–3 liter, harus menunggu sampai sejam, kan tidak masuk akal,” ungkap Aini, warga yang ikut mengantre dengan roda dua.
Keluhan senada disampaikan Indra Kurniawan, warga Jalan Gatot Subtoro, Tanjung Redeb, yang kemarin juga mengantre di SPBU Rinding. “Beli eceran memang nggak antre, tapi dapatnya sedikit. Kalau di SPBU harus sabar, karena antreannya panjang,” terangnya.
Mengenai persoalan tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Kabupaten (Setkab) Berau Kamaruddin tak bersedia dikonfirmasi. Sejak pekan lalu, saat media ini beberapa mencoba menemui yang bersangkutan di ruang kerjanya, staf di Bagian Perekonomian mengatakan sedang tidak di tempat. Sementara ketika dihubungi melalui sambungan teleponnya, Kamaruddin juga enggan merespons. “Bapak tidak ada di ruangan, Mas. Sedang rapat,” ucap staf Bagian Perekonomian saat ditemui harian ini.
Sebelumnya, Bupati Berau Muharram memang mengeluhkan kinerja Satgas BBM dan elpiji. Bahkan, Muharram pernah menyatakan akan membubarkan satgas lantaran dinilai tak efektif. Dalam berbagai kesempatan, Muharram mengkritisi kinerja tim satgas yang di bawah koordinasi Bagian Perekonomian Setkab Berau.
“Dari hasil evaluasi (Satgas BBM dan elpiji) tidak berhasil. Kalau tidak maksimal, lebih baik dibubarkan saja, daripada buang-buang anggaran,” tegas Muharram, akhir Agustus lalu. (*/aky/udi/dra2/k8)
