Terkait 39 Jenazah di Inggris, Vietnam Tangkap Penyelundup

- Selasa, 5 November 2019 | 11:29 WIB

HANOI– Daftar tersangka yang terlibat dalam kasus nahas imigran gelap di Essex bertambah. Kemarin (4/11) Kepolisian Vietnam melaporkan penangkapan delapan tersangka yang terlibat dalam penyelundupan 39 orang yang ditemukan meninggal bulan lalu.

Direktur Kepolisian Nghe An Nguyen Huu Cau menyatakan, delapan orang tersebut diduga terlibat dalam penyelundupan imigran. Sebelum mereka, aparat Vietnam juga menangkap dua orang di Provinsi Ha Tinh.

’’Ini adalah insiden yang menyayat hati. Sebuah tragedi kemanusiaan,’’ ujarnya kepada surat kabar Tuoi Tre.

Penyelidikan dari sisi Vietnam bertambah cepat setelah pengumuman otoritas Inggris pekan lalu. Kepolisian Essex memastikan bahwa 39 jenazah yang ditemukan 23 Oktober merupakan warga Vietnam. Dalam penyelidikan awal, otoritas menyebut 31 perempuan dan 8 pria yang meninggal itu sebagai warga Tiongkok.

Namun, keluarga korban dari Vietnam justru bermunculan. Salah satunya Pham Manh Cuang, kakak Pham Thi Tra My. Menurut Cuang, perempuan 26 tahun itu mengirimkan pesan menyedihkan kepada ibunya 3 Oktober lalu.

’’Maafkan saya, Bu. Jalan saya ke luar negeri tak berhasil. Saya sekarat karena tak bisa bernapas,’’ tulis My dalam pesan singkat yang dirilis Human Rights Space.

Saat ini pihak Vietnam dan Inggris bekerja sama untuk mengidentifikasi korban. Mereka sudah memegang contoh DNA dan sidik jari dari keluarga di kampung. Namun, pihak berwenang belum mengumumkan hasil identifikasi untuk satu korban pun.

Menteri Keamanan Vietnam To Lam mengatakan bahwa pemerintah berusaha segera memulangkan jenazah asal negara Asia Tenggara tersebut. ’’Setelah berhasil dikonfirmasi, kami akan melakukan cara tercepat untuk memulangkan korban,’’ ujarnya seperti dilansir Agence France-Presse.

Bagi imigran gelap Vietnam, Inggris merupakan salah satu tujuan favorit. Biasanya, mereka bekerja di ladang ganja atau salon kuku. Migran yang mampu menyediakan USD 50 ribu (Rp 700 juta) bakal langsung diterbangkan dengan paspor palsu dan pengacara yang siap dipanggil. Namun, migran yang tak punya uang sebanyak itu harus puas dengan perjalanan darat yang berbahaya.

Di Inggris, kepolisian juga sudah melakukan beberapa penangkapan. Maurice Robinson, tersangka pertama yang ditangkap, berdiri di pengadilan pekan lalu atas berbagai dakwaan. Termasuk 39 kasus pembunuhan.

Mereka juga sedang melakukan ekstradisi terhadap Eamon Harrison. Pria 22 tahun itu sudah ditangkap di Dublin. Yang tertinggal adalah Ronan dan Christopher Hughes yang masih buron.

Sementara itu, Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Inggris menyatakan, pemerintah harus mulai memikirkan kebijakan imigrasi yang baru. Menurut dia, pintu imigrasi yang terlalu ketat membuat tragedi tersebut tak terelakkan.

’’Ratusan orang di seluruh dunia bersedih karena kehilangan keluarga yang mengambil jalur berbahaya ini. Seharusnya ini menjadi momentum untuk menyadarkan Kementerian Luar Negeri dan pemerintah,’’ tegasnya.

Inggris, lanjut dia, memang jarang menemui kasus kematian imigran. Namun, insiden Essex menjadi bukti bahwa mereka terpapar risiko tersebut. Karena itu, dia meminta pemerintah segera mencari solusi untuk mencegah arus buruh ilegal ke Britania Raya. (bil/c19/dos)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X