Program Ketahanan Pangan Belum Optimal

- Senin, 4 November 2019 | 12:05 WIB

SENDAWAR – Peran kampung menjadi target Pemkab Kutai Barat (Kubar) untuk menunjang ketahanan pangan nasional. Namun, faktanya masih banyak kampung yang terisolasi, sehingga menghambat peningkatan kesejahteraan warga.

Swasembada beras saja belum bisa terpenuhi, sehingga pasokan didatangkan dari daerah lain. Padahal, lahan pertanian cukup luas di Kubar. Belum lagi kebutuhan pokok lainnya yang belum dikelola maksimal.

Salah satunya dialami warga Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu. Hasil tangkapan ikan nyaris sia-sia. Sebab, akses yang belum memadai, sehingga hasil tangkapan ikan menjadi murah. Apalagi saat banjir jalan akses terendam air.

"Kami berharap, pemerintah bisa meningkatkan badan  jalan, biar banjir bisa dilintasi dan membawa hasil tangkapan ikan ke pasar di ibu kota kabupaten," kata Jurni, warga Muara Beloan.

Kondisi ini menjadi perhatian Bupati Kubar FX Yapan. Kubar terdiri atas 16 kecamatan, 190 kampung, dan 4 kelurahan. Memiliki jumlah penduduk mencapai sekitar 200 ribu jiwa, dengan luas wilayah sekitar 22 ribu kilometer persegi.

Menurut bupati, yang perlu dilakukan antara lain, pemetaan lahan pertanian di wilayah Kecamatan se-Kubar dan penyusunan rencana secara bersama-sama dengan melibatkan Dewan Ketahanan Pangan (Ketapang) Kaltim, Dewan Ketapang Kubar, Dinas Pertanian (Distan), dan Dinas Kesehatan (Diskes) Kubar.

“Lakukanlah komunikasi yang baik. Sebab, komunikasi itu penting untuk mencapai suatu tujuan,” katanya.

Membangun ketahanan pangan nasional, kata dia, harus didukung dengan infrastruktur yang memadai. Karena itu salah satu kunci penting dalam merangsang investasi dan pertumbuhan pertanian. Di antaranya, jalan, pasokan listrik, telekomunikasi dan jasa infrastruktur di daerah pertanian.

“Dengan didukung ini semua, akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dan produktivitas pertanian,” terangnya.

Meski memiliki ide berlian atau program yang bagus, kalau tidak didukung infrastruktur yang tidak memadai, tidak akan berjalan baik. Misalkan, akses jalannya tidak ada atau jalannya rusak, akan menjadi hambatan dalam mengurangi keterbatasan pilihan petani dalam meningkatkan hasil pertanian.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Kubar selama ini fokus membangun infrastruktur secara bertahap, agar pembangunan menjadi lebih merata dan adil serta tidak terkesan hanya membangun perkotaan.

Hal ini untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. “Sehingga kampung-kampung yang sudah dibangun infrastruktur ini, tidak terisolasi lagi,” ucapnya. (rud/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X