PENAJAM–Imbas penetapan Penajam Paser Utara (PPU) sebagai salah satu wilayah ibu kota negara (IKN) baru turut memengaruhi pembangunan tol Penajam-Balikpapan. Ya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana melakukan lelang prakualifikasi ulang.
Proyek itu telah melalui tahapan prakualifikasi, Agustus lalu. Dari sejumlah perusahaan yang mendaftar, hanya PT Tol Teluk Balikpapan memenuhi syarat untuk berlanjut pada tahapan penawaran harga lelang. Tapi hadirnya IKN membuat BPJT meminta PT Waskita Karya Toll Road review kembali.
Kabag Pembangunan Setkab PPU Nicko Herlambang meminta, pihak BPJT tetap melanjutkan proses tahapan lelang. Karena dinilai memang tidak perlu adanya prakualifikasi ulang. “Harapan kami
proses ini terus berlanjut, karena hasil pertemuan kemarin sudah jelas, apa yang dibangun di sisi selatan dan utara PPU adalah dua hal berbeda," kata Nikco.
Dia menjelaskan, IKN nanti tumpuan utamanya di wilayah Jembatan Pulau Balang. Artinya, secara signifikan dampak dari tol teluk tidak terlalu banyak. “Berdasarkan paparan konsultan, pembangunan jembatan tol tidak berhubungan langsung dengan IKN. Sehingga pemerintah daerah berharap proses prakualifikasi jalan terus. Dan secepatnya penentuan pemenang lelang," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, pekan lalu, Pemkab PPU bersama PT Waskita Karya Toll Road, BPJT, Pemkot Balikpapan, Pemprov Kaltim, dan PT Tol Teluk Balikpapan melakukan rapat pembahasan mengenai pembangunan jembatan yang menghubungkan Balikpapan dan PPU. Dalam pertemuan tersebut, BPJT meminta PT Waskita mengkaji ulang lalu lintas harian rata-rata (LHR).
Sebab, dikhawatirkan volume kendaraan akan berpengaruh seiring penetapan IKN di wilayah PPU dan Kutai Kartanegara. “Pertemuan pekan lalu LHR-nya saja yang diminta kaji ulang. Apakah ada dampaknya dengan penetapan IKN. PT Waskita Karya Toll Road berjanji mengkaji ulang dan akan segera dirampungkan,” pungkasnya. (asp/kri/k8)
