Mengakali Problem Dimensi

- Senin, 4 November 2019 | 10:18 WIB

AWAM ditemui, terhentinya niat berkreasi menata ruang karena kebingungan. Terutama ketika mengakali dimensi ruang yang terlalu luas atau sempit. Hanya, di dunia desain interior, ada solusi untuk mengatasi problem itu.

Josephine CT, desainer interior di Symmetria Design and Build Samarinda membagikan beberapa tips. Contoh, untuk ruangan sempit harus memerhatikan fungsi perabotan. Usahakan multifungsi. Hindari penggunaan perabot minim fungsi di ruang sempit.

Sebaliknya, ketika di ruang luas, perangkat tersebut bisa sangat membantu. Bisa juga menggunakan furnitur berukuran besar demi menambah kesan mewah.

“Sebagai gambaran, kalau punya ruang luas itu jangan takut menaruh perabotan besar. Semisal sofa. Jangan sofa kecil, karena nanti ruang bakal terkesan kosong. Pada bagian inilah, penataan itu penting. Bisa disiasati dengan menambah karpet atau dekorasi lain yang minimalis tapi cantik. Bisa pakai panel yang menarik dan plafon model drop ceiling. Itu menambah tekstur ruang,” ujar alumnus Universitas Ciputra itu.

Penataan ruang luas mudah dari sisi pemilihan warna. Tidak ada patokan khusus dalam menciptakan suasana lewat warna. Berbeda dengan ruang sempit yang tidak dianjurkan menggunakan warna gelap. Pun tetap ingin menggunakan warna gelap, bisa menambahkan cermin untuk mengakali ruang agar tak terkesan sempit.

Sebagai tambahan, minimalkan penggunaan sekat di ruang sempit. Sebagai contoh, untuk membatasi antara ruang tamu yang menyatu dengan ruang tengah dan ruang makan. Menurut Josephine, boleh saja menggunakan sekat, tapi yang kecil dan tidak full.

“Ruang terbatas sama sekali tidak menghalangi klien dengan konsepnya atau dan desainer dalam kerjanya. Prinsip ruang menarik juga tidak berdasar pada ukuran. Sebagai desainer, justru di situ letak tantangannya untuk mewujudkan,” imbuh Josephine.

Hal terpenting untuk memaksimalkan luasan ruang adalah penataan barang. Desainer interior turut membantu memecahkan masalah tersebut. Bagi Josephine, terpenting bagi seorang klien untuk mengomunikasikan semuanya dengan desainer sejak awal. Mulai jenis rumah yang dimiliki  hingga yang disukai.

Sebagai contoh, klien yang memiliki hobi baking, desain dapurnya akan menyesuaikan sekaligus dibuatkan tempat untuk menyimpan alat-alat membuat kue. Begitu pula klien yang hobi membaca buku. Nantinya, desainer akan memikirkan cara untuk menyediakan rak tanpa mengganggu estetika dari ruangan. Walhasil, barang akan lebih tertata dengan rapi.

Ada satu lagi yang tren saat ini, yakni penggunaan open storage atau penyimpanan terbuka. Hal ini sangat efektif. Masih berkaitan dengan perabotan multifungsi, open storage juga menjadi solusi atas keterbatasan tempat. Tentunya lebih praktis. Sebagai contoh, ada rak buku yang sengaja ditempel atau ditanam ke dinding dengan alasan menghemat tempat.

Keindahan tampilan jadi faktor penting sebuah open storage. Bergantung barang yang ingin ditampilkan saat menggunakan open storage. Terpenting, tetap terawat dan selaras dengan perabotan lain.

“Untuk yang cenderung suka membeli aksesori tertentu tapi kemudian bingung harus digunakan di mana dan dipakai seperti apa, tipsnya pilih saja yang berwarna netral. Bakal nyambung bila disatukan dengan desain apapun. Penting untuk diingat, jangan terlalu banyak menaruh aksesori. Cukup letakkan satu atau dua saja. Kalau enggak, malah enggak berfungsi mebelnya,” pungkasnya. (*/ysm/ndy/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X