Wu Huayan, Gadis yang Hanya Makan Nasi Cabai Selama Lima Tahun

- Sabtu, 2 November 2019 | 22:16 WIB

Wu Huayan berusia 24 tahun. Namun, malanutrisi membuat tubuhnya kecil bak remaja belasan tahun. Dia terpaksa makan seadanya agar bisa tetap kuliah dan membiayai adiknya.

 

SITI AISYAH, Jawa Pos

WU Huayan duduk di brankar rumah sakit Guiyang, Guizhou, Tiongkok. Wajahnya pucat dengan mata sayu dan hidung agak bengkok. Rambut perempuan 24 tahun itu tipis. Rontok. Wu dilarikan ke rumah sakit bulan lalu setelah mengalami sesak napas. Bukan karena asma. Hasil diagnosis menunjukkan Wu mengalami malanutrisi parah.

’’Tingginya hanya 135 sentimeter dengan berat sekitar 20 kilogram,’’ bunyi pernyataan pihak rumah sakit seperti dikutip BBC.

Malanutrisi itu memengaruhi kondisi jantung dan ginjalnya. Wu juga tidak bisa berjalan normal seperti orang kebanyakan, insomnia, serta merasa telinganya terus berdengung. Dia selama ini tak pernah memeriksakan diri karena tak punya uang.

Kemalangan menyelimutinya sejak balita. Ibunya meninggal ketika usianya baru menginjak 4 tahun. Begitu mulai sekolah, giliran ayahnya yang berpulang. Wu dan adik lelakinya akhirnya dirawat neneknya. Setelah itu, kakak beradik tersebut ganti dirawat paman dan bibinya.

Setiap bulan, paman dan bibinya hanya bisa memberi CNY 300 atau setara Rp 598 ribu. Itu pun sebagian besar dipakai untuk membiayai pengobatan adiknya yang mengalami gangguan jiwa.

Wu harus bekerja paro waktu di dua tempat sembari kuliah. Selama 5 tahun belakangan ini, dia hanya mampu menyisihkan CNY 2 atau sekitar Rp 3.900 untuk makan setiap hari. Uang itu biasanya dipakai untuk membeli satu bakpao atau nasi dengan cabai sebagai lauknya.

Penduduk Tiongkok kaget begitu berita tentang kemalangan Wu mencuat. Mereka heran mengapa pemerintah setempat lambat memberikan pertolongan. Pihak kampus ikut terkena imbasnya. Mereka dinilai abai terhadap siswanya. ’’Ini lebih buruk daripada pengungsi di Afghanistan,’’ ujar salah satu warganet.

Guizhou, tempat Wu bermukim, merupakan salah satu provinsi termiskin di Tiongkok. Versi pemerintah, dua bersaudara itu sudah menerima subsidi minimum. Yaitu sekitar CNY 300–CNY 700 atau Rp 598 ribu–Rp 1,4 juta. Setelah kisah Wu diberitakan di mana-mana, sekarang mereka menerima dana bantuan darurat CNY 20 ribu (Rp 39,9 juta).

’’Kami akan terus mengawal kasus gadis yang baik hati ini,’’ bunyi pernyataan Badan Urusan Sipil Kota Tongren. Mereka berjanji untuk bekerja sama dengan departemen terkait lainnya untuk menyelesaikan masalah serupa.

Donasi untuk Wu juga terus mengalir. Total, dia sudah mendapat CNY 800 ribu atau Rp 1,6 miliar. Sangat mungkin jumlah itu terus bertambah. Banyak warganet yang memuji kebaikan hati Wu yang rela berkorban untuk membantu saudaranya, tapi tetap tak meninggalkan pendidikannya.

Selain donasi dari website penggalangan dana, Wu mendapat bantuan CNY 40 ribu (Rp 79,8 juta) dari pengajar dan teman-teman kampusnya. Penduduk di sekitar tempat tinggalnya juga memberikan sumbangan CNY 30 ribu (Rp 59,8 juta).

Meski perekonomian Tiongkok melesat, masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan seperti Wu. Kesejahteraan dan penghasilan antara penduduk yang tinggal di pedesaan dan perkotaan berbeda jauh. Berdasar laporan IMF 2018, Tiongkok bahkan masuk dalam salah satu negara dengan ketimpangan ekonomi tertinggi di dunia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X