Sedotan Liar Pipa Minyak Sangasanga

- Sabtu, 2 November 2019 | 22:00 WIB

Melimpahnya sumber daya alam di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) membuat siapa saja ingin mencari untung. Termasuk dengan cara illegal. Salah satu modus operandinya adalah, mencuri minyak mentah dengan melubangi pipa (ilegal tapping) milik Pertamina di Sangasanga.

 

SIRENE milik PT Pertamina EP Field Sangasanga tiba-tiba meraung sekira pukul 01.50 Wita pada Senin (14/10) lalu. Tanda bahaya itu membangunkan Ai (namanya diinisialkan atas permintaan yang bersangkutan demi keamanan). Khawatir, kaget dan syak wasangka jadi satu. Perasaannya campur aduk di lepas tengah malam itu.

“Jika ada simulasi, mestinya ada pemberitahuan (dari Pertamina) sebelumnya kepada warga sekitar,” katanya. “Lagi pula ini tengah malam. Ada apa?” lanjut dia. Setelah menarik napas sejenak, pria berkulit cokelat dengan tubuh ceking itu langsung bergegas keluar kamar. Kemudian membuka pintu rumah.

Rupanya, dia tak sendiri yang celingak-celinguk di depan rumah. Saat itu, setelah mendengar sirene, warga di Kelurahan Sangasanga Dalam telah berkumpul di depan rumah. Sekejap, biang kegaduhan yang bikin panik terjawab. Sebuah penampungan minyak terbakar. Jaraknya hanya sekitar 500 meter dari aset PT Pertamina EP Field Sangasanga.

Api yang membara membuat langit Kelurahan Sangasanga Dalam berwarna merah. Seketika personel pemadam kebakaran PT Pertamina EP Field Sangasanga berjibaku memadamkan api. Sebab, lokasi kebakaran membentang jaringan pipa minyak penghubung antara Stasiun Pengumpul Utama (SPU) E menuju Pusat Penampungan Produksi (PPP) milik PT Pertamina EP Field Sangasanga.

Sejam kemudian, Si jago merah berhasil dikendalikan. Tiga rumah hangus. Salah satu rumah yang terbakar parah diketahui milik pasangan suami-istri berinisial Ju dan Ag. Saat kejadian, Ju tak ada di tempat karena sedang menjalani proses hukum di lembaga pemasyarakatan. Hanya ada Ag. Dia bersama tiga anaknya. Korban lainnya, dua tetangga Ju dan Ag yang merupakan karyawan dan mitra kerja PT Pertamina EP Field Sangasanga. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Beranjak subuh, lokasi kebakaran yang berada di samping bengkel sepeda motor mengundang kerumunan warga. Warga terheran-heran. Sebab, mereka baru tahu jika ada penampungan minyak mentah di tengah-tengah permukiman. Setahu warga Kelurahan Sangasanga Dalam, satu-satunya penampungan minyak adalah milik PT Pertamina EP Field Sangasanga.

Dugaan adanya praktik ilegal penampungan minyak mengemuka. Kecurigaan semakin kuat, kala sebuah truk bermuatan tandon terbakar di lokasi itu. Ditambah, Pihak Polres Kukar yang menurunkan Tim Inafis untuk menggelar olah TKP mengamankan paralon, selang, terpal, mesin penyedot air, klem dan keran modifikasi di area kediaman Ju dan Ag.

Sebenarnya, ada satu lagi truk yang berhasil diselamatkan dari kobaran api. Ai dan warga lainnya yang ingin mengabadikan gambar di sekitar lokasi, pun tak mudah. Namun aparat meminta warga untuk tidak merekam dan mengambil gambar terkait kebakaran. “Enggak dibolehkan ambil-ambil gambar di sana,” ujar Ai.

Sumber terpercaya Kaltim Post dari PT Pertamina EP Field Sangasanga memastikan, kebakaran disebabkan pencurian minyak mentah dengan melubangi pipa (ilegal tapping). Pipa yang disabotase itu menghubungkan antara Stasiun Pengumpul Utama (SPU) E menuju Pusat Penampungan Produksi (PPP).

Seorang pria berinsial Ak yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Ju dan Ag, pun disebut-sebut menjadi salah satu otak pelaku dan pemodal. Informasi tersebut santer terdengar di lingkungan kepolisian dan Pertamina. Saat ini, Ak menjadi salah satu saksi kunci yang dikejar oleh kepolisian untuk dimintai keterangan.

“Dia (Ak) masih keluarga dengan suaminya (Ag) itu,” ujar karyawan Pertamina itu saat ditemui Kaltim Post. Dugaan adanya illegal tapping semakin mengemuka kala polisi dan pihak Pertamina terus melakukan pencarian lokasi titik kebocoran pipa. Setidaknya terdapat delapan titik ilegal tapping yang berhasil ditemukan. Kaltim Post pun mendapat gambar temuan pipa yang disabotase itu.

Karyawan Pertamina itu mengatakan, delapan titik pipa yang dilubangi adalah lokasi jaringan illegal tapping beraksi. Salah satu titik pipa minyak mentah yang harusnya steril ditemukan lubang yang mengalir mengarah ke salah satu bibir sungai di Kelurahan Sangasanga Dalam.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X