Kelangkaan BBM Tak Pengaruhi Inflasi

- Sabtu, 2 November 2019 | 10:48 WIB

SAMARINDA - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Samarinda beberapa hari terakhir belum berpengaruh besar pada inflasi Bumi Etam. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat, pada Oktober lalu Kaltim justru mengalami deflasi sebesar 0,37 persen. Sementara secara tahunan, Kaltim hanya mengalami inflasi 1,03 persen (year to date/ytd) dan 1,51 persen (year on year/yoy).

Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, deflasi pada Oktober lalu dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan. Di mana terjadi deflasi sebesar 1,28 persen. Diikuti kelompok transportasi dan komunikasi yang mengalami deflasi 0,96 persen, kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga sebesar -0,07 persen. Serta kelompok kesehatan dengan deflasi 0,05 persen.

Adapun tiga kelompok lain yang mengalami inflasi yaitu makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,26 persen, kemudian sandang sebesar 0,17 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen.

"Kalau melihat tren selama tiga tahun terakhir, pasti ada kenaikan sedikit. Tapi sepanjang kita bisa menjaga suplai dan demand-nya, saya yakin enggak ada permasalahan. Biasanya yang terjadi kenaikan di bidang transportasi. Itu yang harus dijaga agar inflasi di Kaltim bisa stabil," kata Anggoro, (1/11).

Berdasarkan kota pembentuknya, pada Oktober 2019 terjadi deflasi 0,12 persen di Samarinda dan 0,69 persen di Balikpapan. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun di Samarinda sebesar 1,20 (yoy). Ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu di angka 3,77 persen.

Sedangkan di Balikpapan terjadi inflasi sebesar 1,93 persen (yoy). Lebih baik dari periode yang sama tahun lalu di level 3,47 persen. “Kalau melihat capaian inflasi saat ini, kami yakin target inflasi 3 plus minus 1 persen dapat tercapai,” tegasnya.

Untuk inflasi yang tinggi menjelang Natal dan tahun baru, pihaknya meminta pemerintah untuk terus menjaga keseimbangan harga. Diharapkan, meningkatnya permintaan barang tidak dibarengi dengan kenaikan harga yang tinggi. "Kalau itu bisa diantisipasi, saya yakin inflasi tetap terkendali. Inflasi kita sangat bagus saat ini, sangat stabil," pungkasnya. (*/ain/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X