Mempersiapkan Destinasi Wisata di Ibu Kota Negara

- Rabu, 30 Oktober 2019 | 14:51 WIB

Oleh Erny Silalahi

ASN, travel enthusiast

erny.silalahi@uqconnect.edu.au

 

Hingar bingar seluruh lapisan masyarakat atas terpilihnya Kalimantan Timur sebagai Ibukota Negara yang baru dapat kita rasakan hingga saat ini. Tentu saja ada pendapat yang setuju maupun tidak, namun seiring berjalannya waktu, sebagai masyarakat Kalimantan Timur tentu saja kita patut berbangga hati atas terpilihnya provinsi ini yang telah melewati berbagai macam kajian hingga dianggap layak menjadi ibu kota negara. Terpilihnya Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara dipastikan memenuhi syarat sebagai ibu kota dikarenakan telah melewati hasil studi selama 3 tahun dimana kedua daerah tersebut minim risiko bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung api dan tanah longsor.

Desain ibu kota negara yang akan seluas 180 ribu hektar pada saat ini sedang diperlombakan desainnya oleh pemerintah melalui Kementrian PUPR memantik kreativitas seluruh anak bangsa untuk dapat menyumbangkan ide yang inovatif akan bagaimana kelak rupa ibukota. Kelak, ibukota baru adalah perwujudan kota cerdas dan modern berstandar internasional, menjadikan ikon urban design sebagai representasi kemanjuan bangsa yang unggul, dimana kawasan induk akan menempati lahan seluas 40 ribu hektar dan selebihnya akan dipergunakan sebagai ruang terbuka hijau termasuk hutan lindung seperti yang diungkapkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Kesempatan menjadi ibu kota kiranya dapat memberikan lecutan pada Kalimantan Timur untuk membenahi destinasi wisata yang ada. Kalimantan Timur yang memiliki beragam potensi baik alam, buatan, budaya dan industri kreatif diharapkan mampu untuk menarik dan memenuhi hasrat berwisata bagi para travel enthusiast. Berpindahnya 800 ribu aparatur sipil Negara (ASN) pusat ke ibu kota baru, terutama mereka yang berusia muda dan melek teknologi memungkinkan potential traveller akan mencari obyek wisata untuk dikunjungi di sela-sela kesibukan mereka. Peluang ini mengharuskan pemerintah daerah untuk membenahi obyek wisata yang selama ini telah dicanangkan menjadi obyek wisata unggulan di Kalimantan Timur.

Kementrian Pariwisata telah memetakan Kalimantan Timur menjadi 3 Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) yakni; DPN Long Bangun-Melak dan sekitarnya, DPN Tenggarong-Balikpapan dan sekitarnya, dan DPN Kepulauan Derawan dan sekitarnya. Hal tersebut ditindak lanjuti oleh 10 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Timur yang membuat daya tarik wisata unggulan masing-masing yaitu; Sungai Mahakam (Kota Samarinda), Pantai Manggar (Kota Balikpapan), Museum Sandurengas (Kabupaten Paser), Pulau Kumala (Kabupaten Kutai Kartanegara), Anggrek Hitam (Kabupaten Kutai Barat), Goa Karst (Kabupaten Kutai Timur), Whale Shark Talisayan (Kabupaten Berau), Pulau Beras Basah (Kota Bontang), Penangkaran Rusa (Kabupaten Penajam Paser Utara), Batu Ten’vang (Kabupaten Mahakam Ulu).

 

Ibu Kota sebagai destinasi wisata

Kita bisa belajar dari beberapa negara lain yang telah memindahkan ibu kotanya ke dalam satu kawasan terpadu misalnya Canberra, ibukota Australia. ‘The bush capital’ begitulah banyak orang menyebut Canberra, dikarenakan lokasinya yang dikelilingi hutan yang berada di pegunungan. Daerah yang sepi, dengan penduduk yang hanya 410 ribu jiwa yang mayoritas adalah pegawai pemerintahan, Canberra dilengkapi banyak fasilitas yang mampu untuk menarik minat wisatawan untuk dapat berkunjung ke kota kecil ini. Mayoritas daya tarik tersebut sangat terkait dengan tugu, bangunan dan lembaga nasional seperti Australian War Memorial, National Gallery of Australiam National Portrait Gallery, National Archives, National Museum, National Zoo and Aquarium, National Science and Technology Centre dan Australian National Botanic Gardens.

Australia menjadi salah satu destinasi yang diperhitungkan di kawasan Asia Pacific dengan mendatangkan hampir 10 juta wisatawan asing dengan peningkatan 3.1% pada tahun 2018. Jumlah wisatawan tersebut menghasilkan $45 miliar dengan peningkatan 5% setiap tahunnya. Sebagai ibukota Negara, Canberra mendapatkan kunjungan wisatawan sebanyak 3 juta wisatawan, diantaranya adalah 2.65 juta merupakan wisatawan domestik menurut data tahun 2017. Pariwisata juga menciptakan satu diantara tujuh lapangan pekerjaan sehingga membuat total pekerja sebanyak 17,000 orang yang diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya.

            Berkaca dari pengalaman Australia maka Kalimantan Timur dapat mengadopsi keberhasilan Canberra untuk menjadi destinasi wisata yang cukup diperhitungkan. Obyek wisata yang menarik yang didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti akomodasi, transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya sangatlah penting untuk dapat dikembangkan. Kelak ibu kota baru akan mempunyai gedung dan monumen yang merupakan simbol indentitas dan merepresentasikan kebanggaan bangsa tentu saja akan menarik setiap warga untuk berkunjung dan menikmati kemegahan istana negara, museum, monumen, sport complex bahkan kebun binatang dan botanical garden yang akan dibangun sesuai dengan konsep ‘green and smart city’.

Daerah-daerah penyangga ibu kota pun haruslah berbenah. Kota Balikpapan misalnya, selain telah mengembangkan pantai Manggar sebagai obyek wisata unggulan, juga dapat mencoba untuk merevitalisasi beberapa obyek daya tarik wisata lainnya. Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain, Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH), pusat souvenir Kebun Sayur haruslah dikemas menarik dan atraktif untuk menggugah semangat masyarakat datang berkunjung. Kota Samarinda dengan obyek unggulan Sungai Mahakam dengan wisata susur sungai, juga harus mampu menawarkan aktivitas lain kepada wisatawan.

Sudah saatnya pemerintah bersama pengelola obyek wisata melakukan terobosan-terobosan inovatif melalui pembenahan infrastruktur menuju obyek wisata, menambah fasilitas umum di obyek wisata, hingga promosi aktif melalui sosial media untuk lebih menjangkau banyak orang. Melakukan product bundling atau penggabungan beberapa obyek wisata yang ditawarkan dalam satu paket oleh pelaku Biro Perjalanan Wisata, sebagai upaya mengenalkan obyek wisata baru.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X