2022, PLN Targetkan Seluruh Kalimantan Tersambung

- Rabu, 30 Oktober 2019 | 12:11 WIB

BALIKPAPAN – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero tengah mengembangkan interkoneksi sistem jaringan listrik. Perseroan menargetkan sistem tersebut sudah tersambung di seluruh pulau Borneo pada 2022.

General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kaltimra Sigit Witjaksono mengatakan, interkoneksi ini nantinya akan jauh lebih besar dibandingkan dengan sistem kelistrikan Jawa-Bali. Dengan adanya interkoneksi ini efisiensi dapat dilakukan karena pola operasionalnya akan didasarkan pada pembangkit yang berbiaya murah terlebih dahulu.

Hingga kini sistem ini sudah tersambung antara Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Saat ini menuju Kalimantan Utara. Untuk daerah utara tahun depan sudah bisa terkoneksi seluruhnya. “Sistem ini lebih besar dari Jawa-Bali. Kami menuju efisiensi, nantinya PLTG yang kecil-kecil bisa masuk ke sistem ini. Sehingga listrik bisa dikirim ke seluruh Kalimantan,” jelasnya Selasa (29/10).

Saat ini, lanjut dia, dalam upaya interkoneksi ini pihaknya tengah membangun di Kalimantan Utara, tepatnya hingga menuju Sangatta. Sejumlah pembangkit memang telah masuk ke daerah tersebut. Hanya saja, proses menyambung transmisinya masih memerlukan waktu.

Guna merealisasikan keandalan sistem interkoneksi ini Kalimantan masih menghadapi tantangan geografis. Tercatat hingga kini beban puncak sistem ini mencapai 1.200 MW dengan reserve margin 250 MW. Wilayah ini masih akan mendapat tambahan 300 MW pembangkit yang juga masuk dan harus diserap PLN pada tahun depan.

Sementara untuk Kaltim pada akhir tahun ini akan masuk di Bontang sebesar 2x50 MW. Sejauh ini dengan jaringan listrik di Kaltim dan Kalsel yang telah berhasil digabungkan dalam satu interkoneksi pada tahun lalu mampu menghemat beban produksi PLN untuk Kaltim sebesar 20-25 persen.

Kaltim disuplai oleh sistem Mahakam yang melayani Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang. Dengan adanya pasokan listrik dari PLTU Teluk Balikpapan (2x110 MW), PLTGU Tanjung Batu 100 MW, listrik swasta, dan PLTD lainnya, cadangan daya ini menjadikan kondisi kelistrikan di Kaltim menjadi lebih baik.

Hal itu dikarenakan pihaknya bisa memanfaatkan tenaga listrik dari Kalsel yang sudah banyak menggunakan tenaga gas. Paling tidak biaya produksi untuk area Kaltimra bisa ditekan hingga 20-25 persen. Karena beban menggunakan tenaga disel, biaya produksi Kaltimra termasuk high cost.

Sejumlah PLTD yang ada di Kaltim pun bisa mulai dinonaktifkan. Seperti di Paser, PLTD Gunung Malang, dan lainnya. Statusnya digunakan cadangan saja. Pembangkit tersebut dapat difungsikan jika terjadi black out. “Jadi tak ada masalah di Kaltim. Adanya pemadaman itu hanya karena gangguan jaringan,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Manager Komunikasi PLN UIW Kaltimra, Zulkarnain mengatakan tingkat konsumsi listrik di Kaltim tumbuh 9 persen lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yang hanya sebesar 4 persen. Besarnya pertumbuhan konsumsi listrik sejalan dengan ekspansi dan penambahan pelanggan

“Karena sudah surplus, kami juga berhasil melakukan pendekatan ke perusahaan yang mulanya menggunakan diesel dan genset untuk beralih ke listrik PLN,” jelasnya.

Adapun pelanggan PLN di wilayah Kaltimra mencapai lebih dari 1 juta pelanggan. Dia memproyeksikan pada tahun depan pertumbuhan penjualan listrik tumbuh di angka yang sama 9-10 persen. Dengan adanya IKN, maka PLN bisa mulai melayani listrik saat masuk konstruksi. Komposisi jumlah pelanggan listrik di Kaltimra masih disokong oleh rumah tangga sebesar 92 persen dan industri sebesar 0,04 persen sedangkan tingkat konsumsi per kWh dimulai dari rumah tangga sebesar 56 persen industri 7,8 persen dan bisnis 24,6 persen. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X