Karena Babilah Yang Menyekolahkan Anak-Anak

- Selasa, 29 Oktober 2019 | 10:32 WIB

Diajaknya aku ke rumah dia

Makan daging babi dengan sayur kol

Sayur kol... sayur kol...

Makan daging babi dengan sayur kol

 

DEBORA DANISSA SITANGGANG, Tapanuli Utara-Jawa Pos

 

Lagu Sayur Kol itu melantun di tengah keramaian lapangan SD Negeri No 173365 Muara. Bedanya, lagu yang sempat viral tersebut sedikit diganti liriknya. Bukan daging anjing, melainkan daging babi. Disesuaikan dengan momen yang berlangsung dua hari di Muara, Tapanuli Utara, itu.

Muara, sebuah kecamatan kecil di tepi bagian selatan Danau Toba, menarik perhatian wisatawan dengan Festival Babi Danau Toba 1.0. Ini merupakan kali pertama festival babi diadakan di Sumatera Utara. Menjadi surganya pencinta babi. Tak cuma kuliner, tapi binatang babi itu sendiri.

Pada Jumat pagi (25/10), hari pertama festival, Jawa Pos mendatangi lokasi festival di lapangan SD. Persis di tepi Danau Toba. Belum tampak stan atau deretan pagar bambu yang menunjukkan adanya festival. Hanya panggung sederhana dari bambu dan tripleks yang didirikan di atas danau. Subuh sebelumnya turun hujan deras sehingga menghentikan aktivitas panitia menyiapkan tempat acara.

Embun masih pekat. Namun, sejumlah anak sekolah dan warga sekitar sudah turun ke danau. Tempat festival belum siap 100 persen. Tugas mereka adalah bergotong royong membantu membersihkan sekitar lapangan dan tepi danau. Terutama dari sampah plastik dan enceng gondok.

Sementara matahari mulai meninggi dan embun makin tipis, anak-anak laki-laki tanggung mulai bekerja mendirikan pagar bambu. Untuk berbagai macam perlombaan yang sudah mereka siapkan di festival.

Pada pagi yang sama, serombongan laki-laki kekar berkaus hitam datang. Sejumlah warga bertanya-tanya, apakah mereka adalah kru TV program acara mancing atau petugas keamanan? Setelah diikuti beberapa saat, ternyata mereka adalah anggota Sanggar Bapontar dari Jakarta. Khusus dipanggil ke Muara untuk... memasak. ’’Ini semua chef. Kami dari Manado,’’ tutur Juve Mantiri, salah seorang anggota Sanggar Bapontar.

Para chef kekar itu dengan cekatan memotong sayuran, bumbu rempah, dan daging babi asli Muara yang disiapkan panitia. Ada beberapa jenis masakan yang mereka buat. Babi guling jadi menu utama. Di sampingnya, mereka membuat olahan babi tinoransak, sate babi, babi kecap, rica-rica, dan babi bumbu kuning.

Keseruan festival baru terasa setelah istirahat siang. Seluruh pagar bambu sudah terbangun. Didirikan sepanjang 10 meter dengan lebar 1,5 meter menyerupai lintasan. Di situlah digelar sejumlah lomba. Pertama, lari babi. Dua babi diletakkan di lintasan. Masing-masing mewakili peserta yang sudah mendaftar. Tidak ada peluit. Pembawa acara hanya berseru ’’mulai’’ dan babi-babi itu pun berlari. Siapa yang paling cepat mencapai garis merah di ujung, ia pemenangnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X