Perut Kembung, Sepele tapi Serius

- Senin, 28 Oktober 2019 | 13:39 WIB

Penyakit satu ini memang sepele. Namun, membawa dampak serius. Apalagi jika diderita si kecil. Berbagai penyebab harus diketahui cepat agar mendapat penanganan tepat. Bahkan posisi menyusui dapat memicu perut kembung.

 

PERUT kembung tentu menimbulkan rasa mengganggu dan tidak nyaman. Tak melulu terjadi pada bayi dan anak, keluhan satu ini juga dirasakan orang dewasa. Terkadang, anak tak bisa langsung menyampaikan keluhan atau menunjukkan letak sakitnya. Oleh sebab itu, salah satu cara yang ditunjukkan adalah dengan menangis atau rewel pada waktu tertentu.

Menurut dr Diane Meytha Supit, SpA(k), hal tersebut lumrah terjadi. Ada beberapa faktor penyebab. Pertama, akumulasi udara pada saluran cerna yang membuat anak banyak menelan udara. Bisa karena menangis, batuk, posisi saat menyusui kurang tepat, atau penggunaan botol dot yang tidak diisi susu. Kemudian, ada pengeluaran gas yang terhalang oleh anus dan pembentukan gas. Masalah pencernaan seperti diare pun bisa jadi pemicu, karena kadar kaliumnya akan berkurang sehingga terjadi kembung.

“Kalau pergerakan ususnya normal, makanan dapat dicerna dengan baik dan bisa buang gas. Contoh peristaltik yang meningkat itu gejalanya diare. Usus bekerja lebih keras dan buang air besarnya jadi encer dan berujung sulit BAB,” jelas Diane.

Faktor tersebut tak bisa dipukul rata. Jika terdapat keluhan pada anak, segera datang ke dokter karena akan diteliti per gejala untuk menemukan penyebab perut kembung. Pola makan ikut memengaruhi. Sebagai contoh, untuk kembung yang faktornya berasal dari masalah pencernaan. Jika tidak teratur, asam lambung bisa meningkat.

Ada beberapa sayur tertentu yang mengandung gas seperti umbi-umbian, kol, sawi, dan sejenisnya. Sebenarnya boleh dikonsumsi secukupnya. Kecuali jika sedang mengalami kembung, baiknya dihindari.

Di Samarinda, keluhan perut kembung dengan beberapa faktor termasuk jarang ditemukan. Sepengalaman Diane, keluhan yang datang masih seputar masalah pencernaan seperti diare atau sulit BAB. Khususnya bagi bayi, ada beberapa cara untuk mencegah kembung. Pertama, menentukan posisi yang pas ketika menyusui. Menurut Diane, ibu harus mendekap bayi dan pastikan mulut bayi tak mengeluarkan suara mengecap di puting.

Jika demikian, posisinya masih salah dan berpotensi membuat bayi menelan udara. Kedua, bantu bayi bersendawa. Cari posisi yang nyaman dan tepuk punggungnya perlahan sampai sendawa keluar.

“Cara lain, kalau memang sakit perut atau kembung, lebih baik dikompres dengan air hangat. Pemberian minyak tertentu jangan sembarangan, perhatikan kandungan yang ada di dalamnya. Bayi atau anak itu kulitnya sensitif, jangan sampai timbul alergi. Kalau masih belum ada perubahan, artinya harus ada penanganan ahli,” tambah Diane lagi.

Bagi bayi yang berusia di atas tiga bulan biasanya sudah mampu tengkurap. Nah, itu juga bisa jadi solusi mengurangi kembung. Bayi bisa menggerakan tubuhnya sendiri. Mirip seperti membantu bayi sendawa, hal yang satu ini juga bisa mengeluarkan gas di perut. Terkait pengobatan, Diane tak bisa memastikan karena penanganan tiap gejala berbeda. (*/ysm*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewa 19 siap mengguncang Balikpapan, Minggu Ini

Sabtu, 27 April 2024 | 08:18 WIB

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X