SAMARINDA- Setelah tampil gemilang dengan mencatat clean sheet di tiga laga berturut-turut, Gianluca Pandeynuwu akhirnya merasakan kebobolan juga. Itu saat Borneo FC bermain dimbang 2-2 kontra PSIS Semarang, dua hari lalu. Meski berhasil mencuri satu poin, namun rekor tak keboboan Gian terhenti.
Ya, penjaga gawang asal Tomohon, Sulawesi Utara itu harus mengakui bahwa lini serang Laskar Mahesa Jenar cukup tajam. Meski sudah berjuang maksimal, gawangnya tetap bobol. "PSIS adalah klub yang kuat, saya sudah berusaha maksimal," tuturnya Gianluca, Minggu (27/10).
Meski tak lagi mencatat clean sheet, Gian tetap bangga dengan hasil yang direngkuh timnya. Satu poin dari markas lawan dianggap sebagai hasil yang patut disyukuri. Hasil tersebut menjadi modal penting sebelum Pesut Etam bertamu ke Banjarmasin, kandang Barito Putera.
"Evaluasi tentu dilakukan. Saya akan berlatih lagi dan saya akan berusaha semaksimal mungkin di pertandingan selanjutnya," Imbuhnya.
Terpisah, pelatih kiper Borneo FC Luizinho Passos mengatakan, kebobolan dalam sepakbola sudah menjadi hal normal. Dia sangat mengapresiasi anak didiknya telah memberikan permainan terbaiknya.
"Tiga pertandingan sebelumnya dia dapat bertahan, Gianluca sudah menampilkan yang terbaik," tuturnya.
Luiz tak ingin Gianluca terbebani, dia lebih memilih memberikan motivasi pada pemainnya tersebut. Dia menyebut dalam empat kali pertandingan, Gian hanya kebobolan dua gol. Hasil itu sudah menunjukan bahwa anak asuhnya telah memberikan penampilan terbaik untuk tim.
"Sekarang kita harus memperkuat latihan dan fokus pada pertandingan berikutnya lawan Barito Putra," singkatnya. (*eza/don2)
