Ketika Hewan Liar Menjadikan Permukiman Warga sebagai Tempat Singgah

- Senin, 28 Oktober 2019 | 11:08 WIB

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kutim tergolong membahayakan. Bukan sekadar kesehatan masyarakat, hewan pun ikut menderita. Tentu lantaran di habitatnya muncul hotspot. Akibatnya, permukiman warga jadi tempat singgah.

 

BERBAGAI daya dan upaya sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi karhutla. Nyatanya, belum maksimal. Mirisnya, banyak hewan yang terancam punah dan sakit karena terjebak api dan asap dari kebakaran.

Satu orang utan berkeliaran di permukiman penduduk, Jalan Ardhan, Kilometer 1, Sangatta Selatan. Tim Satgas Orangutan mengevakuasi untuk dilepasliarkan ke alam bebas.

Rizal, warga sekitar, mengisahkan kejadian itu pertama kalinya binatang bernama latin Pongo pygmaeus memasuki permukiman lingkungan tinggalnya. Diduga kuat, tempat tinggal yang aman bagi primata Kalimantan mulai terkikis. "Biasanya hewan takut bertemu manusia. Efek kebakaran terus, pohon dan makanan habis, orang utan mulai menyerang kami," ungkapnya.

Seperti yang terjadi beberapa tahun lalu, saat karhutla juga merambah beberapa daerah di Kaltim. Orang utan keluar dari hutan lantaran tidak kuat diserang si jago merah. Dua bulan lalu, karhutla hampir merata terjadi di Kutim. Rumah orang utan mulai habis saat beberapa perusahaan perkebunan mulai beraktivitas di sana.

Kemarin (27/10), Babinsa Koramil 0909-01/Sangatta juga mengamankan predator ganas, buaya. Berukuran 1,5 meter yang juga memasuki halaman rumah warga di RT 03, Dusun Swargabara, Kecamatan Sangatta Utara. Dibantu masyarakat menangkap dan mengamankan buaya agar hal yang tidak diinginkan terjadi. Kehadiran hewan buas itu dapat mengancam siapa pun.

"Buaya diamankan, selanjutnya diserahkan ke pihak berwenang untuk dibawa ke habitat aslinya yang telah ditentukan pemerintah," ungkap Babinsa Koramil Sangatta Serda Lukman.

Aparat mengimbau masyarakat segera melapor apabila menemukan hewan buas.

"Harus waspada agar bisa diamankan dan diserahkan ke pihak terkait, Kutim memang terkenal dengan buaya, sungai, maupun rawa-rawa. Lebih hati-hati," tutupnya. (*/la/dra2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X