Si Pembunuh Berantai Makin Mengerikan

- Senin, 28 Oktober 2019 | 10:57 WIB

KETIKA An Se-young menjuarai New Zealand Open Mei lalu, tidak ada yang menyangka dia bakal melejit secepat ini. Tidak ada yang menyangkal bakatnya, tentu. Tapi badminton lovers di seluruh dunia mengira dia baru jadi bintang, setidaknya, tahun depan.

An tidak mau menunggu sampai tahun depan. Hanya enam bulan setelah mengalahkan mantan juara dunia Li Xuerui di final New Zealand Open, dia mencatatkan sejarah baru. Yakni, menjadi pemain termuda yang merebut gelar turnamen super 750. Di final French Open tadi malam, pemain berusia 17 tahun 264 hari itu dengan ganas menghabisi peraih emas Olimpiade 2016 Rio, Carolina Marin, 16-21, 21-18, 21-5.

Ini berarti, sudah tiga kali dia menghabisi tunggal putri top 5 dunia. Pertama, pemain nomor satu dunia asal Taiwan, Tai Tzu-ying, yang dikalahkan di Piala Sudirman lalu. Kemudian, juara dunia Pusarla V. Sindhu dijegal di babak kedua Denmark Open pekan lalu. Sabtu malam, di semifinal French Open, giliran Akane Yamaguchi yang dibantai. Dan terakhir, Marin.

An bukan lagi pembunuh raksasa. Dia pembunuh berantai.

''Pertandingan yang sangat ketat buatku,'' ujar An saat diwawancarai BWF usai pertandingan tadi malam. Tapi, setelah mengalahkan Marin, dia sangat lega. ''Yang aku pikirkan saat ini adalah betapa bagusnya aku dalam bermain tadi, dan betapa bahagianya aku atas hasil ini,'' lanjut pemain yang masuk timnas Korea tahun lalu itu.

Kemarin, Marin dibuat kehilangan kepercayaan diri sejak game kedua. Dominasi dia di game pertama tidak bisa diulang lantaran An terus memberikan tekanan. Permainannya santai, tapi bolanya sulit ditebak. Game ketiga, Marin makin stres.

''Rasa percaya diri dalam pertandingan itu sangat penting. Aku merasa sangat grogi sejak awal dan coba buat fokus untuk strategi permainanku. Tapi di game kedua aku membuat beberapa kesalahan dan itu membuat An menjadi lebih percaya diri,'' papar Marin. ''Kalau game ketiga, astaga, itu bukan aku. Harus ada yang dievaluasi dari penampilan ini,'' lanjut pemain 26 tahun itu.

An memasuki musim 2019 di peringkat 99. Dia terus meroket hingga kini menembus peringkat 16. Dia sudah mengoleksi empat gelar BWF Tour. Setelah New Zealand, dia merebut gelar di dua turnamen super 100, yakni Canada Open dan Akita Masters. Ddengan kemenangan di Stade de Pierre Coubertin tadi malam, dia dipastikan masuk 15 besar pekan ini.

Padahal, di level junior prestasi An tidak terlalu bagus. Capaian terbaiknya ialah meraih emas beregu di Kejuaraan Asia Junior 2017. ''Kurasa di masa lalu banyak yang merasa bahwa aku lawan yang mudah. Tapi sekarang mereka mulai analisis permainanku dan coba mengalahkanku di lapangan,'' katanya. Korea, harta bernama An Se-young ini benar-benar bikin iri! (feb/na)

 

Gelar 2019

New Zealand Open (super 300)

Canada Open (super 100)

Akita Masters (super 100)

French Open (super 750)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemain Terbaik Februari Jadi Milik Lilipaly

Jumat, 29 Maret 2024 | 12:40 WIB

Clippers Libas 76ers dengan Skor Tipis

Jumat, 29 Maret 2024 | 02:26 WIB

Matangkan Program Latihan, Baru Pindah Venue

Senin, 25 Maret 2024 | 12:15 WIB

IMI Kaltim Gencarkan Event

Senin, 25 Maret 2024 | 10:55 WIB

Zohri Geber Latihan di Phoenix

Senin, 25 Maret 2024 | 10:50 WIB

Angkat Besi Kaltim Tatap Persiapan Khusus

Senin, 25 Maret 2024 | 10:15 WIB

Ajang PON Pertama, Siap Kerja Keras demi Emas

Senin, 25 Maret 2024 | 09:15 WIB

Bikin Pelatih Terkagum-kagum

Senin, 25 Maret 2024 | 07:50 WIB

Wushu Kaltim Target Maksimal di Piala Wapres

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:00 WIB

Panitia Pelatda Pastikan Semua Atlet Ambil Bagian

Jumat, 22 Maret 2024 | 14:25 WIB

Max Verstappen Ancam Pergi dari Red Bull

Jumat, 22 Maret 2024 | 13:25 WIB
X