Ini Cara Memangkas Ketimpangan Distribusi Gas

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 13:18 WIB

Masalah distribusi gas kerap menjadi polemik. Pemerintah berusaha menekannya dengan memperbesar sambungan jargas rumah tangga.

BALIKPAPAN – Setelah tidak dapat alokasi sambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga tahun ini, Pemkot Balikpapan cukup agresif meminta jatah dari pusat. Hasilnya, tahun depan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali mengalokasikan jargas 10.000 SR di Kota Beriman.

Kabag Perekonomian Balikpapan Panti Suhartono mengatakan tahun ini Kota Minyak tidak memperoleh alokasi pembangunan jargas. Sebab alokasi 2019 Kaltim dialihkan ke Bontang dan Samarinda. Sejak mendapat alokasi pada 2017, saat ini sudah sebanyak 8.849 SR telah teralisasikan di Balikpapan.

“Ada yang sudah berjalan, masih uji coba, dan dalam proses. Rencananya 2020 mendatang kalau tidak ada halangan 10.000 SR tambahan kami alokasikan ke bagian utara. Sebagian Muara Rapak dan Balikpapan Kota. Sebelumnya lebih banyak di Balikpapan Tengah,” jelasnya, Kamis (24/10).

Realisasi ini, sambungnya dia, masih jauh dari target RPJMN sebanyak 24.000 SR. Apabila tahun depan alokasi sebanyak 10.000 SR tak berubah, maka realisasinya dari target RPJMN bisa mencapai 70 persen atau sekitar 18.849. “Masyarakat sudah memanfaatkan baru 4 kelurahan. Nanti tambahannya (Balikpapan) Utara, Kota sama Tengah,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, potensi gas alam Kaltim harus dinikmati masyarakat Benua Etam. Tidak hanya untuk kebutuhan daerah luar. Program jargas kota ini sangat baik karena langsung dirasakan masyarakat melalui sambungan pipa ke rumah tangga.

Hadi menyebutkan bahwa lima kota di Kaltim telah mendapat kuota dari Kementerian ESDM untuk jargas kota. Hal ini harus dikawal dengan baik, sehingga realisasinya bisa sesuai target. Lima kota menjadi prioritas pembangunan jargas kota. Di antaranya Samarinda, Balikpapan, Bontang, PPU dan Kutai Kartanegara.

Untuk Kutai Kartanegara masih dalam tahap kajian dan perencanaan rekonstruksi. Adapun Kukar untuk daerah pesisir menjadi prioritas pembangunan jargas kota. Dengan alasan dekat dengan sumber gas alam. Yakni Kecamatan Marangkayu, Muara Badak, Anggana dan Samboja yang telah diusulkan.

Tak hanya Kementerian ESDM, perusahaan asal Jepang, Helios Holding Co Ltd juga melirik peluang investasi jargas di Balikpapan. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan langkah perusahaan tersebut saat pertama kali masuk Indonesia melalui Balikpapan. Itu diharapkan menjadi alternatif pemasangan jargas di luar program pemerintah melalui kementerian ESDM.

“Program pemerintah masih kecil melalui kementerian ESDM. Jepang ingin membantu supaya pemasangan lebih cepat lagi. Maka ditunjuk Helios Holding. Pertama kali melirik ke Balikpapan, mereka akan bekerja sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN),” jelasnya. Tindak lanjut Helios berupa survei lapangan untuk memetakan kebutuhan gas rumah tangga dan industri di Balikpapan. Kegiatan ini dilakukan bulan depan. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X