TENGGARONG–Upaya pemerintahan Bupati Kukar Edi Damansyah perihal perbaikan infrastruktur pendidikan secara merata terus berlanjut. Tak sekadar bersandar dengan APBD, pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar mendapat bantuan dana alokasi khusus (DAK) untuk proyek rehab 36 sekolah dasar (SD) se-Kukar.
DAK sudah dialokasikan pada APBN 2020 Kukar. Kegiatan meliputi perbaikan sekolah yang rusak berat, sedang, ringan, serta pembangunan ruang kelas baru (RKB) di Kukar. Dana APBN yang dikucurkan Rp 18,3 miliar. Hal tersebut disampaikan Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Tulus Sutopo kepada harian ini. “Alhamdulillah usulan bangunan SD yang layak dibantu sudah disampaikan saat rakor DAK 2020,” jelasnya.
Semula, pihaknya mengusulkan Rp 25 miliar untuk perbaikan 66 bangunan SD negeri. “Upaya melobi ke pusat untuk memberikan bantuan cukup berhasil. Sebab, jumlahnya juga terus meningkat,” tambahnya.
Upaya Pemkab Kukar menyediakan fasilitas pendidikan hingga tingkat desa dan kelurahan menjadi salah satu prioritas Pemkab Kukar. Ketersediaan sekolah di kampung-kampung permukiman warga, menjadi salah satu yang utama untuk mengantisipasi angka tak sekolah pada anak.
Tercatat jumlah SD di Kukar mencapai lebih 400. Keberadaan SD dinilai begitu penting sebagai jenjang pendidikan pertama bagi seorang anak. Tak hanya sekolah negeri dan swasta, Pemkab Kukar terus melakukan upaya jemput bola dengan membangun sekolah-sekolah filial di Kukar.
Belajar dari situasi sulit saat badai defisit melanda APBD Kukar, Disdikbud kini turut aktif menjemput dana dari APBN untuk disalurkan melalui DAK dan sebagainya. Bahkan, Kukar menjadi salah satu daerah dengan penilaian terbaik dalam pelaksanaan penggunaan dana DAK tersebut.
Dalam pengelolaan dana tersebut, Disdikbud menyiapkan dana alokasi untuk konsultan yang mendampingi proses pengerjaan. Terlebih, saat ini pihak sekolah memang kebanyakan belum mendapat penguatan dalam pembangunan infrastruktur. “Bisa dicek hasilnya saat ini, memuaskan sekali,” tutup Tulus. (qi/dra2/k8)
