Mau Jadi Tuntunan, Tak Sekedar Tontonan

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 12:03 WIB

Para bocah berbahasa Ngapak ini sekarang sudah jadi selebriti. Mereka punya 85 video di YouTube dan acara yang ditayangkan Trans7. Syuting dilakukan tanpa mengganggu hak mereka sebagai anak.

 

 

Agus Dwi Prasetyo, Kebumen, Jawa Pos

 

’’Bar iki sinau ora? (setelah ini belajar tidak?),’’ tanya Rendra kepada Azkal. Dengan muka polos, Azkal menjawab, ’’Oh iya, MTK-ne enek PR. Kelalen nyong. Untung Mas Rendra ngomong (Oh iya, ada PR MTK. Lupa aku. Untung Mas Rendra mengingatkan).’’ Bergegas Azkal mengajak Fadli dan Ilham pulang ke rumah.

Namun, langkah mereka sekonyong-konyong terhenti ketika Ilham, 9, menyela, ’’Tapi inyong ora enek PR (Tapi aku tidak punya PR).’’

Seketika Azkal, 12; Fadli, 11; dan Rendra, 34, menatap tajam ke Ilham bersamaan. ’’Sinau iku ora kudu enek PR, Ham... (Belajar itu tidak harus ada PR, Ham...),’’ jawab Rendra dengan wajah bersungut.

Ekspresi yang mereka munculkan mampu mengundang tawa yang melihat. Dialog itu bukan bagian dari adegan film pendek untuk tayangan televisi atau kanal YouTube Rendra Polapike. Percakapan itu spontan. Ilham memang seperti itu. Kerap menjawab sekenanya. ’’Ilham itu paling polos,’’ kata Yan Rendra Pratiwi, nama lengkap Rendra ditemui di Dusun Loning, Desa Sadangwetan, Kecamatan Sadang, Kebumen, Jawa Tengah.

Berbeda dengan Azkal, Fadli, dan Ilham, nama Rendra barangkali kurang familier di kalangan penggemar film pendek produksi Polapike atau acara komedi situasi Bocah Ngapa(k) Ya yang tayang di Trans7. Bukan karena dia jarang tampil. Tapi lantaran dia lebih sering dipanggil Pak RT karena memang kerap kebagian peran sebagai Pak RT.

Polapike adalah kanal YouTube komedi situasi yang menyedot perhatian selama setahun terakhir. Hampir seluruh konten video yang di-posting telah ditonton ribuan bahkan jutaan kali. Jumlah pelanggannya hingga tadi malam tercatat 803 ribu akun. Nama mereka semakin ngetop setelah bermain dalam program Bocah Ngapa(k) Ya yang ditayangkan Trans7.

Selain mereka, ada anak-anak lain yang melengkapi cerita. Di antaranya, Oktavia Tyastuti (berperan sebagai Tyas/kakak Ilham) dan Yusuf Anwar (Ucup). ’’Orang nyangkanya Polapike itu ada tiga (anak). Polapike itu komunitas,’’ cerita Rendra.

Meski menggunakan bahasa Ngapak, konten video Polapike disukai banyak orang. Tak terbatas hanya mereka yang menggunakan bahasa Ngapak. Barangkali karena faktor keluguan para aktor dalam setiap video serta lokasi pengambilan gambar di pedesaan yang segar dan alami. ’’Dulu sempat dianggap orang gila karena syuting di tempat-tempat sepi,’’ ungkap Rendra.

Jika jeli melihat, dari 85 video yang diunggah di YouTube, Polapike hampir tidak pernah menampilkan adegan memunculkan telepon genggam. Bahkan, Polapike menolak tawaran iklan provider ponsel dan sejenisnya untuk menghindari konten disisipi adegan dengan menggunakan gawai. ’’Sebab, takutnya dijajah handphone,’’ tegasnya.

Sampai sekarang, Polapike lebih konsisten menyisipkan permainan tradisional khas anak desa. Misalnya, patil lele, petak umpet, telepon kaleng, egrang, bermain kelereng, hingga menggiring ban. ’’Kami bisa main dengan permainan yang bikin sendiri,’’ papar pria kelahiran 1985 itu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X